Monday, 26 December 2016

Malas Untuk Malas

Yooop What is up ghost reader !!??????
INI adalah fase hibernasi terpanjang gua untuk ngga posting dan nulis lagi, setelah bergelut dengan beberapa kesibukan dan beberapa kemalasan. SO, I am here again ! mari habiskan waktu kembali di blog gua ini, dan terima kasih untuk tetap mau buang waktu disini.
Beberapa bulan ini gua bergelut dengan kemalasan yang luar  biasa. Mulai dari tugas yang menumpuk dan beberapa persiapan acara. Mungkin ini sudah saatnya gua mencari pendamping lagi, ehh. Belakangan, gua lebih sering berantem sama kasur di kosan karena sifatnya yang mirip perempuan balita berumur 5 tahun. Kasur gua lagi genit-genitnya, jadi dia sering ngegodain gua biar tetep ditemenin. Iya, kasurnya ngedip-ngedip gitu ke gua.

Dalam satu minggu gua pernah bolos sampe 3 mata kuliah dari 9 mata kuliah yang gua ambil. Kalo gua punya mesin waktu, gua bakal balik kemasa itu dan gua bakal nikmatin lagi kemalasan gua di masa itu, ehhhh.

Mungkin ada 3 hal utama yang menghancurkan di dunia, kaya misalkan harta, tahta, dan wanita. Tapi orang lupa satu hal lagi yang bisa menghancurkan manusia, yaitu malas. Coba aja kalo lo malas, satu hari lo hanya akan terjadi satu peristiwa yang jika lo punya sifat ini aja udah buat lo punya sifat ini. Iya, malas. Bingung ? ah, maleslah.

Hal paling males gua yang parah, gua sampe gelinding cuman buat ngambil gelas dikosan. Gua malas menggunakan kaki. Bahkan gua cuman menyapu kosan dengan menyeret kaki pas jalan keluar kosan, biar kalo gerak pun, harus mengerjakan banyak hal. Itu semua karena sifat penghancur ini, malas. Bahkan yang paling gila lagi gua malas untuk bermalas-malasan.  Gua bahkan malas untuk menulis titik di akhir paragraf ini, ugghh, malas

Gila memang sifat ini. Bahkan karena penderitanya yang sudah semakin merajalela, seharusnya malas udah masuk kategori syndrom yang harus diantisipasi seluruh umat manusia. Kalo aja ada obat untuk menghilangkan penyakit malas ini, pastilah penemunya juga pernah malas, dan kemalasan tidak akan pernah menemukan solusi, karena dia malas, hanya malas.

Tetapi bukan Jordi namanya jika ngga punya solusinya, dan kebetulan gua bukan Jordi. Jadi, gua malas. Tapi, setelah berjibaku tunggang langgang timbul tenggelam, gua punya 5 tips jitu untuk menghilangkan rasa malas, dan berikut adalah tipsnya  *Do it with your own risk* :
1. Pastikan kamu sedang malas saat ini, dan hindarilah malas untuk bernapas, karena ini berbahaya
2. Perhatikan keran air dikamar mandi, jika sudah penuh tolong dimatikan kerannya, masih banyak orang yang kekurangan air bersih
3. Jangan malas untuk membuka mata saat membaca tips ini
4. Cobalah membaca dengan cermat dan baik dan saat ingin melawan rasa malas dengan tips ini
5. Tips terakhir, dan ini sangat ampuh untuk menghilangkan rasa malas yaitu, RAJINLAH !

Jika kalian melakukan 5 tips diatas, bukan tidak mungkin kemalasan berada dalam kuasa genggaman kalian, kuasailah rasa malasmu untuk berpikir lebih kreatif, dan gunakanlah kemalasanmu untuk bersifat malas terhadap malas. MALAS UNTUK MALAS !

So, that’s all for now my ghost reader !
Don’t forget to breath and blink, stay alive !

Wednesday, 19 October 2016

Peduli Sama Mau Tau Itu Beda Tipis

Yossa, waasuup da people of ghost read---read---ahhhh

Tahukah kalian pada umumnya orang yang suka mengomentari atau terlalu ikut campur dengan hidup kalian adalah orang-orang yang sangat peduli dengan kalian. Tapi akan berbeda jika mereka mengomentari hidup kalian, atau dengan sengaja melabeli diri kalian dengan pemahaman tingkat hewan primitif. 


Hasil gambar untuk kuping gajah
( If you know what i mean )

Yop, jadi begini, sejak dulu…ehm…maksud gua, sejak gua dari lahir, selalu ada aja orang yang selalu menilai atau mengomentari diri gua secara negatif dengan pemahaman tingkat udang. Tapi ngga jarang ada juga yang melakukan pemahaman setingkat bintang laut, iya, bintang laut ! (sekedar informasi, otak udang lebih kecil dari jantungnya, dan bintang laut ? mereka adalah biota laut yang tidak memiliki otak, jadi bukan salah patrick temennya spongebob, jika tingkahnya terlalu lawak)

Sejak gua lahir, entah karena muka gua yang kaya peserta audisi atau emang gua enak buat dikomentarin. Selalu ada aja orang yang mengomentari gua. mending kalo komentarnya itu membangun kaya misalkan “Jor, jangan sering-sering main tanah nanti bisa cacingan”, kan gua jadi enak nerimanya. Tapi, kalo komentarnya “Si Jordi inimah sombong, ngga terlalu mau bergaul”. Nah, kalo gitu kesannya kan jadi sok tau. Ki joko bodo…….amat aja ngga segitunya.

Karena itulah kadang gua suka pergi kedepan kaca dan bertanya pada diri gua “emang muka gua kaya peserta audisi, jadinya enak buat dikomentarin ?”. Kemudian yang didepan kaca bilang “don’t shy, don’t be cry, kamu cantik apa adanya” *kemudian ada musik cherrybelle*

Gua kadang jadi bingung…eh. Bukan kadang-kadang malah, jadi sering bingung. Apa motivasi orang yang membuat dia lebih memperhatikan kehidupan orang lain, sementara dirinya sendiri aja belum tentu sarapan pagi (?). Gua juga pernah dikomentarin gini “Jor, kok lo cuek bener jadi orang ?”. Nah, kalo yang satu ini gua terima 50%, karena bisa dibilang gua sedikit cuek tapi bukan berarti gua ngga terlalu peduli sama hal-hal lain. Iya, gua ngga peduli tikus sarapan apaan, gua ngga peduli berapa kali burung dara boker setiap hari, gua ngga peduli kucing buluk tetangga gua apakah akan kawin atau berakhir dengan kondisi bujang lapuk.

Banyak hal yang seolah-olah orang pikir secara skeptis itu benar adanya. Buat apa kalian analisis gua, emangnya kalian ngga punya biaya buat melakukan penelitian lain ke simpanse yang lebih cerdas ?. Iya, gua adalah simpanse, simpanse termanusia sedunia. Cobalah lebih memahami arti kepedulian itu sendiri, dibandingkan menilai orang lain. Apalah artinya peduli yang ditunjukan secara terang-terangan tapi ngga sepenuh hati untuk mengasihi ?. #JordiTeguh

Seperti pada umumnya, orang yang ngeliat gua akan berpendapat, gua jutek, gua sombong, gua kalem-sombong, gua jutek-sombong, atau gua sombonglado… telur sombong lado. Gimana kalian bisa mengetahui sifat gua sebelum kenal gua selama 1 tahun dan berbicara sama gua lebih sering. Jangan-jangan karena liat rice cooker yang ngga pernah ngomong atau nyapa, kalian bilang “dih, rice cooker ini sombong dan ngeselin banget, bisanya cuman diem dan manasin doang”, astaga, janganlah jadi orang yang skeptis.

Tapi, gua juga suka ngomentarin orang kok. Tapi biasanya gua mengomentari hal yang ngga secara menyeluruh. Kaya misalkan gua waktu pergi ke salah satu kantor cabang miliki salah satu bank nasional dan bertemu dengan seorang satpam. Pada awalnya ngga ada yang salah dari perawakannya. Dia besar, tingginya kira-kira 178 sampai 180 milimeter..eh, centimeter.

Badannya tegap dan berwibawa satpam, tapi itu semua berubah ketika gua meilhat bulu-bulu hidung yang berjuntai keluar secara seronok.  Iya, bulu hidungnya offside dan setelah gua perhatikan secara teliti, ada sekitar lima helai bulu hidung yang offside. Gua ngebayangin kalo bulu hidungnya ini adalah tentakel alien yang bisa pak satpam gunain untuk mengambil barang-barang tertentu. Bayangin aja, ini satpam kalo gunain bulu hidungnya buat megang sikat gigi, dan nyikatin giginya menggunakan bulu hidung. Dia ! Aneh bin ajaib !

***

Gua, sering benar dapet komentar ngga sedap, dan gua jarang untuk menanggapinya. Kalian semua pasti pernah merasakan atau mengerti maksut dari kenapa gua tulis ini, dan posting ini. Bagi, gua ngga ada salah kita peduli dengan orang lain, tapi jangan peduli dengan cara yang salah. Peduli yang lebih condong ke arah mengkritik secara ngarang.

Gua juga sadar gua sering ngomentarin orang, dan itu ngga baik. Gua juga jadi lebih belajar untuk lebih peduli dan mau mengenal orang lain dahulu sebelum menilai mereka. Karena peribahasa tak sendal maka tak sepatu itu benar. *krik *gress #jangkrikgaring

So, that’s all for now my ghost reader !
Don’t forget to breath and blink, just be cool and stay alive !

Kalo kalian setuju, atau bermaksud menyindir atau menyadarkan seseorang. Share ketemen kalian boleh banget. Mari lebih mengenal dibandingkan menilai….ciao ghost reader.

Friday, 9 September 2016

Liburan Ter-ter-ter

Duuupp...Yoo Waddup all my ghost..read.----ah !!




Back to action, back to college, back to do something !
Kuliah gua udah mulai masuk lagi, dan itu artinya akan ada beberapa cerita yang (mungkin) bakal diposting. Kenapa pas masuk kuliah ? karena biasanya kalo gua dalam masa liburan semester gua cuman melakukan hal yang dilakukan beruang pada musim dingin.

Pada liburan kali ini gua lebih banyak melakukan hal-hal yang bermanfaat dibandingkan liburan-liburan sebelumnya. Bahkan diliburan sebelumnya gua bisa ngabisin waktu buat gangguin kucing lagi poop. Gua rasa kucing itu punya sedikit dendam sama gua, karena perut gua sempat tidak berkontraksi selama beberapa hari, dan ninja-ninja dalam usus besar antriannya udah semakin padat, mirip antrian bikin E-KTP di kelurahan.

Liburan kali ini kakak gua yang kedua, Ka Sonya sudah menetap kembali dirumah. Karena dia udah lulus dari Universita Sumatera Utara. Sepulangnya dari Medan, dia membawa selera musiknya yang baru. Hampir 2 minggu berturut-turut ia memutarkan playlist andalan folksong kepunyaannya. Berbeda sama gua yang lagi sedang kagum sama musik EDM yang kekinian. Bayangkan, dalam satu rumah ada dua genre jenis lagu bertentangan yang diputar. Mungkin kalo ada kelelawar dirumah gua, dia cuman terbang muter-muter karena pertentangan frekuensi suara yang merusak sonar pendengarannya.
                                      ****
Pada periode liburan ini gua dateng kerumah saudara sepupu gua a.k.a Pardamean atau biasa dipanggil bang ucok atau bang Dame yang saat ini sedang dalam pengerjaan buku keduanya. Lucunya, kami ternyata mengangkat topik pembicaran penelitian yang dilakukan Stephen Hawking. Lucunya dimana ? disini belom lucu, jadi lucunya itu gua juga emang kebetulan lagi tertarik sama teori blackholenya si Hawking, dan Bang Dame juga tahu akan hal itu. Seakan kebetulan, dan karena topik itu, beberapa jam lewat begitu saja. Lucunya dimana ? gua rasa ternyata ngga ada lucunya pembicaran mengenai teori-teori fisika tentang semesta ini. Tapi, entah kenapa gua ngerasa lucu, karena gua benar-benar semangat membicarakan ini. Jadi, kalo ada dari antara kalian yang lucu, mungkin gua akan suka. Tapi, tolong…ini hanya berlaku untuk wanita…dan umurnya diatas 19 tahun…dan jumlah rambutnya harus ganjil, karena nantinya hanya gua yang bisa menggenapinya kalau mau sama gua (?)

Liburan kali ini gua juga melahap 2 buku, salah satu bukunya adalah buku berjudul Ayah karya Andrea Hirata, salah satu penulis idola gua. Karena setiap bukunya selalu bisa merubah cara pandang gua untuk menjalani hidup. Gua juga latihan listening untuk test TOEFL. Gokil, entah apa yang ada dalam benak gua untuk belajar listening TOEFL saat liburan. Gua rasa karena ada kakak gua dirumah, daya tidur gua lebih terkontrol. Karena biasanya gua bisa tidur seharian penuh, dan cuman diselingin makan, mandi doang. Mungkin kalo ada alat pelacak sisi hewani yang dimiliki seorang manusia, gua akan terlacak dengan kandungan hewani beruang 90%.

***

Beberapa waktu lalu laptop gua si stilus, lambungnya rusak (battery). Kena arus pendek dari colokan gulung yang gua kutuk setelah peristiwa itu. Untung aja, cuman batterynya yang rusak, bukan laptopnya, atau orangnya. Untung aja, gua pas nyari batterynya ada yang jual, untung aja harga batterynya yang orisinil ngga nyampe satu juta, untung aja gua lagi megang uang, dan untung aja gua orang indonesia, karena seburuk apapun musibah yang gua alamin, gua bakal selalu merasa beruntung. Karena seperti yang gua bahas sebelumnya kalau Indonesia itu orang yang beruntung.
 
Diumur stilus yang udah menginjak 4 tahun, dia sering sakit-sakitan. Umur-umur segini biasanya manusia lagi diajarin baca jam, dan lagi sering-seringnya kena penyakit-penyakit. Stilus, laptop gua ini dari, bluescreen sampe diserang virus sekaliber trojan udah ngalamin. Software sampe abis digerogotin itu virus. Sampe ngebuat gua benar-benar cemas dan sedikit mengerti perasaan orang tua saat anaknya lagi sakit. Ditambah lagi infusan (charger laptop) terus tertancap pada badan stilus untuk ngebuat dia tetap hidup. Karena battery gua udah ngga cukup kuat untuk menghidupi kebutuhan stilus.

Stilus adalah salah satu benda paling berharga yang orang tua gua berikan. Dia udah gua bawa dari Bekasi-Jakarta-Serang-Bandung-Yogyakarta. Gelitikan-gelitikan yang gua hujamkan pada tuts keyboardnya jadi perantara gua menceritakan banyak hal, dan berbagi banyak hal. Kalo seandainya stilus sampe harus tutup usia, mungkin gua bakal bener-bener sedih. STILUS I RESPECT YOU A LOT.

***

Liburan kali ini ngebuat gua lebih siap buat menghadapi semester baru kuliah gua. Seolah-olah mata gua udah dicelikan oleh beberapa kegiatan gua diliburan kali ini. Semoga aja motivasi ini bakal ada satu semester penuh, dan bukan diawal-awal doang. Gua merasa liburan kali ini adalah liburan ter-ter-ter baik !

So, that’s all for now my ghost reader !
Prepare yourself for face everything, only you can do that !
Don’t forget to breath and blink, sssstayyy alive readsh !!

Sunday, 28 August 2016

Teori Jenggot

Yo wasssup ghost reader !!
I have a poetry for y’all, rapapapapap check it !
Stone is grey, Star is so bright.
You may be not cozy, when your life is so straight (?)

Yop, tanpa terasa gua sekarang udah semester 5, dan sudah bisa dibilang sebagai mahasiswa tingkat menengah akhir. Mahasiswa yang jenggotnya udah semakin lebat, dan semakin mirip kambing. Indikator kelebatan jenggot ini hanya berlaku untuk pria, ingat untuk PRIA !. Tapi, beberapa tahun belakangan teori gua tentang korelasi jenggot lebat dengan semester yang ditempuh mahasiswa sudah terpatahkan.

Gua pernah bertemu beberapa mahasiswa yang tergolong baru dalam hingar-bingar dunia perkuliahan. Ada beberapa mahasiswa baru, atau yang disingkat maba yang memiliki jenggot lebih  banyak dari yang seharusnya mereka miliki. Bahkan beberapa juga ada yang memasuki tahap “Aladeen”. Yop, mereka brewokan mirip kayak tokoh Aladeen di film The Dictator. Beberapa saat kalo berbicara dengan mereka, gua berpikir, jenis pupuk apa yang mereka gunakan untuk sabun muka.




Perkembangan zaman membuat teori gua akan semakin melemah, ditambah lagi sekarang udah banyak berkeliaran minyak-minyak atau kream yang digunakan untuk membuat brewok jadi tumbuh, dan tingkat ke pria-indiaan akan semakin meningkat. Contohnya aja kream W*AK Doyok, namanya agak aneh tapi begitulah strategi pemasaran, kalo ngga eksentrik ngga bakal digubris.

Ya, tapi bisa dibilang juga jenggot itu didapat dari “faktor keturunan”. Maka dari itulah teori gua mengenai korelasi jenggot lebat dengan semester yang ditempuh mahasiswa pria sudah terpatahkan. Ternyata gua masih butuh lebih banyak waktu penelitian sebelum menentukan tesis. Jadi, jika kalian bertemu beberapa orang berjenggot lebat belum tentu juga, mereka adalah mahasiswa bersemester banyak. Karena ada beberapa mahasiswa juga yang menyembunyikan jati diri mereka dengan, mencukur jenggot mereka.

Mungkin ada beberapa pertanyaan yang menanggapi teori tidak penting gua ini, atau jika tidak ada, setidaknya gua punya tanggapan pertanyaan sendiri yang gua miliki. Pertanyaanya adalah “kenapa jenggot yang dijadikan indikator ?, kenapa bukan kumis ?, kenapa bukan bulu mata ? kenapa bukan bulu kaki ?”. Jawabannya cukup mudah, yang kalian butuhkan bukan logika tinggi, tapi hanyalah jiwa muda, liar, dan gila. Sudah dapat jawabannya ? Belum ? berarti kalian tidak mengikuti saran gua dengan benar, cobalah.
***

Beberapa bulan lalu gua pernah ketemu maba, dan sekarang gua akan ketemu maba baru lagi, iya maba baru. Gua yang sudah semeter lima ini akan resmi memiliki ade kelas, 2 generasi. Agak aneh rasanya, gua yang sama temen gua masih menggosipkan beberapa episode spongebob squarepants yang janggal, sudah menyandang predikat “senior semi-akhir”.

Banyak perasaan janggal yang gua miliki akibat predikat itu. Seperti misalnya, ketika gua masih dalam golongan maba, jika gua bertemu orang, gua lebih sering manggil kak, bang, atau panggilan sopan semacamnya untuk senior. Tapi sekarang, gua sudah lebih sering mendapatkan panggilan senior itu. Ya, walaupun ada beberapa kali panggilan ini digunakan untuk “penunjang “ rasa percaya diri.

Maksud dari “penunjang” itu sendiri adalah ketika dipanggil abang atau kak sama “target operasi senior pria”. Gua sendiri sejujurnya lebih suka dipanggil abang ketimbang kaka. Entah kenapa kalau gua dipanggil kaka gua ngerasa jadi agak kecewean dan itu akan berbanding terbalik ketika dipanggil abang. Gua rasa juga 72,515 % pria setuju sama pernyataan gua yang satu ini. Jadi, untuk kalian wanita, ketika ada pria berkata “Panggil abang aja, jangan kakak”, itu artinya dia punya pemikiran yang sama dengan gua.

***

Ngomong soal jenggot, beberapa waktu belakangan juga ada kabar berhembus kalau jenggot itu suka menghisap darah, dan dipercaya punya kekuatan magis karena mereka hidup. Kabarnya juga beberapa diantara jenggot itu ada yang berbentuk manusia mini. Hati-hati kawan.
Yop, that’s all for now my ghost reader.
Don’t forget to breath and blink, stay alive !

Bonus : “You don’t wasting your time, when you enjoyed it” – John Lenon
*Tips : Jangan pernah menjadikan jenggot sebagai indikator kesenioran mahasiswa