Sunday, 20 March 2016

LIMIT DOES'NT EXIST

Long time no posting (again) ! Beberapa waktu lalu stilus a.k.a laptop gua kena penyakit kronis, Ramnitus varicus…jadi, si stilus kena serang virus shortcut kampay ! untungnya, dengan penuh kasih sayang, gua bisa bersihin itu virus dengan bantuan cmd dan avast. THANKS AVAST !

So, let’s start again. Yooop wassssup ghost reader !!!
Gggg---gggg---ghost reader ! How do you do !?
Yop gua kembali ke penyakit lama gua, yaitu jarang posting. Ajegilelolelole semakin kesini semakin rumit kuliah itu, kepala gua sampe gatel gara-gara ngga keramas 2 hari. Kali ini gua mau menceritakan salah satu kesibukan gua di tempat kuliah.

Beberapa waktu yang lalu gua pernah cerita di postingan yang sebelumnya mengenai “Kutukan E.O”, dan ngga lama kemudian gua tergabung dalam salah satu tim buat menangani suatu event. Ngga tanggung-tanggung, dalam 6 bulan gua ngerjain dua event, dan untungnya berhasil. Gua selalu ditempatkan di lapangan, bukan yang bagian penyusunan. Jadi, gua yang langsung mengontrol keadaan lapangan langsung dari depan, dan gua jadi merangkap MC dadakan.

Agak progresif tingkatannya. Di event pertama gua ngga ambil banyak part di lapangan, tapi di event kedua gua ngambil part yang jauh lebih banyak. Setiap briefing, gua selalu telat dan malahan gua ngga pernah ikut. Yap, di dua acara itu gua ngga ikut briefing, dan gua cuman nanya sistematis utama acaranya, dan sisanya gua mengandalkan kemampuan beradaptasi gua biar sesuai.

Tapi, kali ini gua megang tanggung jawab lebih besar. Gua sekarang jadi kepala tim E.O tersebut, dan dengan sifat gua yang kurang sistematis, ini bisa jadi petaka besar buat gua. Gua yang sebelumnya selalu ngga nyambung menyusun suatu acara, sekarang malah harus jadi kepala. Emang bener, di hidup itu lo ngga pernah tau apa yang akan terjadi. Bisa aja hari ini lo makan pecel lele, tapi besok bisa jadi lo yang jualan pecel lele……di restoran Hotel Bintang 5. BOOOM ! #HellYAA

Sebagai ketua tim, gua harus menyusun jadwal rapat, konsep acara, point acara, pengisi acara, run down, dan sebagainya. Walaupun bener-bener susah dan menyita tenaga, waktu, pikiran. Tapi ketika acara bisa berjalan dengan baik, itu bisa jadi kelegaan luar biasa dalam diri gua. Gua ngga pernah nyangka, kalo menyusun suatu acara itu susahnya luar biasa, ditambah lagi dengan penyesuaian jadwal pengisi acara, latihan, gladi, dan rempah-rempah lainnya.

Walaupun susah tapi gua bahagia jalaninnya. Karena gua adalah tipikal orang yang merasa bahagia ketika banyak orang tersenyum bahagia dan merasakan dengan baik point acara yang akan gua berikan. Acara yang gua dimaksud disini bukanlah acara konser, atau gerak jalan. Tapi ini merupakan acara kerohanian, jadi konteksnya bener-bener harus diperhatikan sampai hal terkecil apapun itu. Kalo salah dan beda paham, maka akibatnya fatal.

Jujur, gua adalah tipe orang yang sebelumnya males tampil didepan banyak orang, dan ngga terlalu suka dengan tantangan atau hal yang ngebuat diri gua jadi ribet. Tapi, seiring berjalannya waktu gua sadar, kalo kita ngebatasin diri, kita ngga akan tau potensi diri kita. Gua sebelumnya lebih suka berada di zona nyaman gua. Menurut psikologi yang gua baca, ternyata dengan hanya bergantung pada satu lingkungan, maka dapat dipastikan 90% orang itu bersifat pemarah dan sensitif.

Setelah gua baca buku itu, gua coba berpikir hal-hal apa aja yang ngebuat gua ngga nyaman, dan gua coba menaklukan semua hal itu sedikit demi sedikit. Waktu SMA, gua paling males kalo kedepan kelas, karena gua bakal keringet dingin kalo ngomong depan banyak orang. Gua pun berusaha mengontrol diri gua, dan berusaha menikmati berbicara didepan orang banyak dan menganggap bahwa mereka adalah orang-orang yang harus gua taklukan dengan cara gua berbicara.

Dibuku itu diajarkan ketika berbica didepan orang cobalah untuk melihat semuanya, jika belum siap melihat mata mereka coba lah tatap kening atau alis mereka, dan ketika berbicara kita boleh menyelipkan beberapa senyuman yang menarik, serta gerakan alis beberapa kali ketika berbicara. Kita juga bisa menambahkan beberapa gerakan tangan, tetapi jangan terlalu banyak bergerak, apalagi sampai badan menggeliat-liat, dan jangan pernah melakukan semua hal diatas secara berbarengan dan terus menerus tanpa berhenti, nanti dikira epilepsi.

***

Waktu terus berjalan, gua menjadi semakin menikmati untuk berbicara di depan orang banyak yang ngga gua kenal. Walaupun gua masing payah untuk menggunakan ekspresi wajah gua. Sekarang ini gua jadi punya keinginan baru, gua mau jadi penyiar radio, jadi MC, bahkan gua mau jadi pemain film. Mungkin ketika lambang di kecap bango jadi Soang, gua bakal masuk hollywood dan bisa ketemu sama aktor Morgan Freeman.


Pengalaman gua yang gua dapet saat ini menyadarkan gua untuk tidak membatasi diri dan mimpi. Gua semakin liar memainkan mimpi gua. Dari mimpi yang masuk akal sampe mimpi-mimpi absurd. Sebenarnya bermimpi itu menyenangkan, tapi lebih menyenangkan ketika lo bisa mewujudkan mimpi lo ! BOOOOYYYAAAAA ! #JordiTeguhStrikesAgain.

Yoooop That’s all for now my ghost reader !
Don’t forget to breath and blink, stay alive !