Wednesday, 19 October 2016

Peduli Sama Mau Tau Itu Beda Tipis

Yossa, waasuup da people of ghost read---read---ahhhh

Tahukah kalian pada umumnya orang yang suka mengomentari atau terlalu ikut campur dengan hidup kalian adalah orang-orang yang sangat peduli dengan kalian. Tapi akan berbeda jika mereka mengomentari hidup kalian, atau dengan sengaja melabeli diri kalian dengan pemahaman tingkat hewan primitif. 


Hasil gambar untuk kuping gajah
( If you know what i mean )

Yop, jadi begini, sejak dulu…ehm…maksud gua, sejak gua dari lahir, selalu ada aja orang yang selalu menilai atau mengomentari diri gua secara negatif dengan pemahaman tingkat udang. Tapi ngga jarang ada juga yang melakukan pemahaman setingkat bintang laut, iya, bintang laut ! (sekedar informasi, otak udang lebih kecil dari jantungnya, dan bintang laut ? mereka adalah biota laut yang tidak memiliki otak, jadi bukan salah patrick temennya spongebob, jika tingkahnya terlalu lawak)

Sejak gua lahir, entah karena muka gua yang kaya peserta audisi atau emang gua enak buat dikomentarin. Selalu ada aja orang yang mengomentari gua. mending kalo komentarnya itu membangun kaya misalkan “Jor, jangan sering-sering main tanah nanti bisa cacingan”, kan gua jadi enak nerimanya. Tapi, kalo komentarnya “Si Jordi inimah sombong, ngga terlalu mau bergaul”. Nah, kalo gitu kesannya kan jadi sok tau. Ki joko bodo…….amat aja ngga segitunya.

Karena itulah kadang gua suka pergi kedepan kaca dan bertanya pada diri gua “emang muka gua kaya peserta audisi, jadinya enak buat dikomentarin ?”. Kemudian yang didepan kaca bilang “don’t shy, don’t be cry, kamu cantik apa adanya” *kemudian ada musik cherrybelle*

Gua kadang jadi bingung…eh. Bukan kadang-kadang malah, jadi sering bingung. Apa motivasi orang yang membuat dia lebih memperhatikan kehidupan orang lain, sementara dirinya sendiri aja belum tentu sarapan pagi (?). Gua juga pernah dikomentarin gini “Jor, kok lo cuek bener jadi orang ?”. Nah, kalo yang satu ini gua terima 50%, karena bisa dibilang gua sedikit cuek tapi bukan berarti gua ngga terlalu peduli sama hal-hal lain. Iya, gua ngga peduli tikus sarapan apaan, gua ngga peduli berapa kali burung dara boker setiap hari, gua ngga peduli kucing buluk tetangga gua apakah akan kawin atau berakhir dengan kondisi bujang lapuk.

Banyak hal yang seolah-olah orang pikir secara skeptis itu benar adanya. Buat apa kalian analisis gua, emangnya kalian ngga punya biaya buat melakukan penelitian lain ke simpanse yang lebih cerdas ?. Iya, gua adalah simpanse, simpanse termanusia sedunia. Cobalah lebih memahami arti kepedulian itu sendiri, dibandingkan menilai orang lain. Apalah artinya peduli yang ditunjukan secara terang-terangan tapi ngga sepenuh hati untuk mengasihi ?. #JordiTeguh

Seperti pada umumnya, orang yang ngeliat gua akan berpendapat, gua jutek, gua sombong, gua kalem-sombong, gua jutek-sombong, atau gua sombonglado… telur sombong lado. Gimana kalian bisa mengetahui sifat gua sebelum kenal gua selama 1 tahun dan berbicara sama gua lebih sering. Jangan-jangan karena liat rice cooker yang ngga pernah ngomong atau nyapa, kalian bilang “dih, rice cooker ini sombong dan ngeselin banget, bisanya cuman diem dan manasin doang”, astaga, janganlah jadi orang yang skeptis.

Tapi, gua juga suka ngomentarin orang kok. Tapi biasanya gua mengomentari hal yang ngga secara menyeluruh. Kaya misalkan gua waktu pergi ke salah satu kantor cabang miliki salah satu bank nasional dan bertemu dengan seorang satpam. Pada awalnya ngga ada yang salah dari perawakannya. Dia besar, tingginya kira-kira 178 sampai 180 milimeter..eh, centimeter.

Badannya tegap dan berwibawa satpam, tapi itu semua berubah ketika gua meilhat bulu-bulu hidung yang berjuntai keluar secara seronok.  Iya, bulu hidungnya offside dan setelah gua perhatikan secara teliti, ada sekitar lima helai bulu hidung yang offside. Gua ngebayangin kalo bulu hidungnya ini adalah tentakel alien yang bisa pak satpam gunain untuk mengambil barang-barang tertentu. Bayangin aja, ini satpam kalo gunain bulu hidungnya buat megang sikat gigi, dan nyikatin giginya menggunakan bulu hidung. Dia ! Aneh bin ajaib !

***

Gua, sering benar dapet komentar ngga sedap, dan gua jarang untuk menanggapinya. Kalian semua pasti pernah merasakan atau mengerti maksut dari kenapa gua tulis ini, dan posting ini. Bagi, gua ngga ada salah kita peduli dengan orang lain, tapi jangan peduli dengan cara yang salah. Peduli yang lebih condong ke arah mengkritik secara ngarang.

Gua juga sadar gua sering ngomentarin orang, dan itu ngga baik. Gua juga jadi lebih belajar untuk lebih peduli dan mau mengenal orang lain dahulu sebelum menilai mereka. Karena peribahasa tak sendal maka tak sepatu itu benar. *krik *gress #jangkrikgaring

So, that’s all for now my ghost reader !
Don’t forget to breath and blink, just be cool and stay alive !

Kalo kalian setuju, atau bermaksud menyindir atau menyadarkan seseorang. Share ketemen kalian boleh banget. Mari lebih mengenal dibandingkan menilai….ciao ghost reader.