
Hello, sudah beberapa bulan
ini aku tidak bisa menyentuh waktuku untuk kembali mengupload ke blog ku yang sudah lebih mirip dengan bioskop atoom,
yang sudah tidak tersentuh sejak 90an dan baru diingat kembali setelah film
horror Perempuan Tanah Jahanam melakukan bentuk promosinya.
Sebenernya sudah 2
bulan yang lalu artikel dari pemikiran ini dibuat, tapi baru kali ini kuingat
untuk kubagikan dengan para pembaca Ghost
reader ku yang tidak pernah setia, jadi apalagi yang ditunggu, silahkan
menyerapnya dari panca indera kalian…
Hari ini hari sabtu.
Masih baru saja berganti hari, baru lewat 17 menit. Bulan dan matahari belum
berganti tugas, namun selalu saling menunggu dengan setia. Bagiku ini adalah
suatu bentuk keromantisan semesta. Sudah ada sangat lama. Siapa itu Romeo dan Juliet
?! Bulan dan Matahari adalah kisah teromantis. Sepertinya dari sini Tuhan ingin
menunjukan betapa romantis DiriNya. Ya Tuhan, Aku percaya !
Tengah malam ini,
seperti biasa. Pria dengan segudang pemikirannya kembali termenung. Aku sudah mencoba
tidur sejak pukul jamuan minum teh Britania, Jam 9 !. Bisa kau bayangkan sudah
berapa kali aku memutar badan dan membetulkan bantal dan guling agar harmonis
!?
Jika saja ada yang
mengamatiku, dan menghitung gerak-gerik tak beraturan ku diatas kasur. Sudah
pasti dia tidak mempunyai pekerjaan sama sekali. Maksutku, buat apa dia
mengamati, dan menghitung gerak-gerik tak beraturan ku diatas kasur ? dia
sudahlah pasti kayu mati !
Kegusaranku seperti
membentuk rasi bintang yang menunjukan ke arah yang kusebut “bingung”. Setelah
aku pun bersepakat untuk tidak memaksakan tidur, seakan mataku seperti setuju.
Namun seperti biasanya, otak pun tidak setuju dengan mataku. Bukankan ini
pertentangan persetujuan yang klimaks ? aku saja bingung siapa organ yang harus
aku dukung.
Setelah perdebatan
yang cukup organisme dalam tubuhku, akhirnya aku membawa tubuhku ke teras
rumah, dan mencari kursi yang tepat untuk menjadi tempat ku bersandar sejenak
di tengah malam itu. Kursi hijau, dengan single
seat, itulah yang beruntung sekaligus sial untuk menambah tanggunganya. Ya,
aku duduk dan berusaha mendamaikan kedua organ ini untuk kembali bekerja sama
seperti sediakala. Aku pikir mereka sudah bersahabat sangat lama, 23 tahun.
Sangat sayang sekali jika hanya karena perdebatan tidur dan tidak mereka jadi
beda aliran. Aliran darah maksutku, tidak salah kan ?
Ya, aku coba ajak
mereka berbicara dalam hati. Kursi hijau yang ku duduki seolah ingin ikut tau
apa yang dibicarakan. Karena tampak luar, yang terlihat hanya seorang pria yang
duduk terdiam, namun jika dirasakan ada perdebatan paripurna dahsyat
didalamnya. Sesekali aku hanya menyeka keringat dikeningku, dan mengusap mata
ku. Terima kasih, tangan ku adalah pendamai yang baik dan tidak berpihak.
Walaupun terkadang tangan ini yang sangat sering jadi eksekutor dalam dosa.
Tidak, tidak, aku tidak menyalahkan tangan ku. Cukuplah mata dan otak ini yang
berjibaku, jangan ditambahkan !
Kursi hijau hanya
berharap, dia akan mendapat kesimpulan dari perdebatan internal antara organku ini. Karena dia juga
ambil bagian dalam penyedia lahan. Aku tidak akan lupa dengan jasanya. Biarlah
aku yang berterima kasih. Aku juga merasakan seperti ada titik temu antara mata
dan otakku. Sang otak memutar memori kenangan yang mata telah lihat. Mereka
kembali mengenang kedamaian itu, dan merindukannya.
Aku sudah mulai
merasakan keningku berhenti berpeluh, dan mata berhenti menguap. Pikirku ini
pertanda baik. Semuanya perlahan membaik dan
jadi lebih baik. Sang kursi hijau pun sepertinya puas, walaupun tidak
mendengar pernyataan perdamaian, tapi ia bisa merasakannya. Jika saja ia punya
wajah, pasti tersenyum lebar.
Setelah aku merasa
semuanya baik seperti sedia kala, bahkan menjadi lebih baik. Aku pun
berdiri kembali masuk kedalam rumah, tak
lupa aku menunduk pada kursi hijau
sebagai bentuk penghormatanku. Terima kasih sudah sudi menyediakan ku tempat
untuk berdamai. Ya, akhirnya semua bahagia dan kembali damai. Aku hanya ingin
kembali tidur dan beristirahat, agar kelak tenagaku pulih kembali.
Tertanda aku dengan
pemikiran tiga bulan yang lalu.
as usual, don't forget to breath and blink...
stay alive lads. :)