Sup ghostie reader !
Gue sampe lupa kalo gue punya blog. Udah lama banget, ini paling lama setelah tidak pernah post 6 bulan.Hampir satu tahun gue ga post.
Gue pun udah membaca postingan gue sebelumnya dari 7 tahun lalu, dan sepertinya gue akan merubah beberapa gaya penulisan gue. Kalau sebelumnya masih dengan keresahan remaja, sekarang bakal mencakup lebih dewasa. Tapi bukan berarti membosankan karena isinya motivasi - motivasi semu yang sebenarnya otak kita tau, tapi ngga mampu buat lakuinnya,
Oke,
kali ini gue mau membahas tentang pandemi yang lagi "dinikmati" oleh hampir semua penjuru dunia. Kenapa gue bilang hampir, karena sejauh ini gue belum ketemu berita tentang korban coronavirus ( Covid 19 ) yang menyerang bagian antartika (Kutub Utara dan Kutub Selatan). Tapi, apa emang ada ? mungkin ghostie yang lebih tau.
Jujur, gue mau senang atau sedih itu bisa jadi dua sisi. Ya, gue sedih karena covid 19 ini buat repot para pekerja medis dan pihak-pihak yang relevan dengan kesehatan dan juga semua pekerja yang khususnya harus membutuhkan tatap muka. Ngga jarang gue dan juga mungkin ghostie membaca berita atau tau info tentang banyaknya karyawan yang di PHK ataupun dirumahkan tanpa kompensasi. Ngeri sih kalau dibaca. Ya, kengerian ini akan lebih terasa jika kalian sudah masuk dunia kerja, atau bahkan yang sudah menikah.
Setiap hari, selalu ada yang bercerita tentang bagaimana Covid-19 merubah keseharian mereka. Salah satunya adalah pekerja tranportasi online yang khususnya berbasis ojek. Banyak dari mereka yang merubah haluan jadi berdagang namun tetap dengan identitas "jaket" untuk sekedar menunjukan mereka masih siap mengantarkan jika ada pelanggan yang meminta. Untuk setiap pekerja yang terdampak dan tetap berusaha, gue yakin Covid-19 ini membuat diri kalian upgrade ke level selanjutnya dalam hidup.
Bukan cuma pekerjaan yang bersifat staff, beberapa manager yang gue baca ceritanya di LinkedIn pun banyak yang kehilangan pekerjaan dengan alih-alih efisiensi perusahaan. Ya, kalau bisa dibaca sebenernya pasti karena gaji para manager yang tinggi namun tidak sesuai dengan pendapatan perusahaan dikala pandemi. Bahkan salah satunya ada yang telah menjadi Manager selama 7 tahun di perusahaan perkakas retail ternama yang juga kena imbasnya. Wow, ini membuka mata gue ternyata posisi tidak selamanya menentukan keamanan.
Persaingan lapangan pekerjaan pun makin menggila, banyak yang sudah top level rela mengambil pekerjaan dari bawah, karena kebutuhan. Bener-bener plus-minus semuanya. Ngurangin nominal gaji dan gengsi, yang jelas butuh keberanian tinggi. Semua hanya untuk dua kata "Bertahan Hidup".
***
Dari hal ini gue belajar tentang nilai hidup lagi, bahwa hal tertinggi yang lu orang butuhin untuk bertahan adalah kegigihan, karena kemampuan bisa diasah dan kapanpun bisa digantikan oleh orang lain. Tapi kegigihan hanya bisa dibentuk setelah melewati proses kehidupan.
Untuk kalian yang sedang berjerih lelah dalam peraguanmu, tetaplah gigih terhadap tujuan hidupmu. Berjuang bersama tidak harus berperang, bisa jadi dalam bentuk saling bergotong - royong. Selamat belajar dari PHK COVID-19.
Thank you untuk tetap ada sampai hari ini.
Thank you untuk tetap ada sampai hari ini.
That's all for now my ghost readers,
Don't forget to breath and blink, STAY PERSISTENT !