Monday, 20 April 2015

Komitmen, komit men ?

Wussshhh….wusssshh…. wusssh…
Ni hao !!!
Wassup ghost reader ?! sampe detik ini kalian masih gaib, mungkin gua harus buat polyjuice mirip lee min ho/Kim soo eun dulu biar kalian pada menampakan diri.
Ngomong-ngomong kali ini gua mau bahas tentang komitmen, makin bertambah umur level komitmen seseorang akan semakin mudah diukur. Dan gua tipe orang berkomitmen penuh, gua komitmen untuk selalu makan dari mulut dan ngorek idung pake telunjuk, dan komitmen itu udah gua pegang selama 18 tahun. KOMITMEN !

K-O-M-I-T-M-E-N
Itulah kata yang sekarang ini paling sering gua denger, dan ditanyakan orang-orang, dikit-dikit nanyanya “lo komitmen ga ?”. Pergi mau futsal ditanya “lo komitmen ga ?”, lagi bikin acara ditanya “lo komitmen ga ?”, lama-lama kalo ada temen gua yang ngeluh mau mati bakal gua tanya “lo komitmen ga ?”.

Emang sih komitmen itu penting dalam setiap bidang, kaya misalkan ada orang yang berkomitmen penuh untuk males ngelakuin segala hal. Hampir semua dari lo pasti pernah ditanya pertanyaan kaya gitu, dan mungkin karena lingkungan ini gua jadi suka nanya gitu juga ke temen-temen gua. Setelah gua berpikir dan meneliti serta menelaah dengan logika setara bintang laut, gua punya filosofi “solid tidak akan terbentuk tanpa dilandasi suatu komitmen yang dipegang setiap individu”, ternyata untuk menjadi solid butuh komitmen. Kalo ada yang ngomong “ga solid” itu sebenarnya bukanlah kita tidak punya solidaritas atau terbentuk solidaritas, akan tetapi karena tidak adanya komitmen untuk melahirkan suatu sifat yang solid.

Di masa kuliah inilah sebenarnya suatu komitmen seseorang akan mudah terlihat, gua adalah orang yang hanya mau berkomitmen pada sesuatu yang gua rasa gua bakal “all-in”. Karena gua ngga mau bilang gua komitmen tapi sebenarnya gua cuman mencoba asal-asalan. #ussseet

Kuliah ini gua udah mencoba lumayan banyak hal, tapi jeleknya ngga bersifat kontinyu, karena kebanyakan gua langsung bosen. Hmm… susah emang jadi orang keren. Coba kalian liat, dibalik suatu komitmen yang kuat pasti ada karakter, kalian tau tokoh villain di film Harry Potter si Volde… you-know-who kan ? coba liat idungnya yang pesek, mungkin itu alasan kenapa dia suka dihubungkan sama ular yang pada umumnya jahat atau cilik..eh licik. Komitmennya yang pesek membuat dia dihubungkan sama ular, bayangin kalo idungnya standing ke atas kaya babi !? pasti dia dihubunginnya sama cuk patkai.

Komitmen itu pun juga ngga bisa dipaksakan, karena komitmen itu akan muncul sendirinya ketika individu udah deal sama segala konsekuensi yang bakal dia hadapi, gila aja ada orang yang suka menuntut komitmen orang. Kaya dalam suatu hubungan, coba lo rasain antara lo dan pasangan lo (itu juga kalo punya, kalo ngga punya mungkin bisa mencoba di substitusikan ke benda mati, kaya misalkan ke guling atau kaos kaki), ciri-ciri ngga ada komitmen adalah saling mengedepankan ego, ngga ada sifat saling mengalah dan terjadilah perang antar pasangan. Komitmen itu juga berarti kita udah siap sama semua kemungkinan buruk yang kita dapatkan, dan akan terus menggelutinya walaupun sampe menara eiffel beralih fungsi jadi sutet. Kalau kalian masih takut, berarti belom punya komitmen untuk ngejalaninnya . . . gampang kan ?

Jadi, buat yang masih suka nanya komitmen, coba pelajarin apa arti dan fungsi dari komitmen itu sendiri, jangan-jangan yang nanyain tentang komitmen orang malah ngga punya komitmen ?

Komitmen itu penting buat masa depan, karakter, masa sekarang. Tanpa komitmen ngga bakal ada sistem yang berjalan, wat a cool quotes ! cool blog ! #oooorrrrrreeeeeoo

Oke, sudah cukup panjang komitmen yang gua bahas…
Pertanyaannya, berapa banyak kata komitmen yang gua ketik di line ini ?
Bagi yang bisa jawab ada hadiah “selamat” yang menanti.
Cheers for y’all my ghost readaaaaahh !
Remember, do not forget to breath and blink !

No comments:

Post a Comment

Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.