Tuesday, 22 December 2015

Maze R

Tik…tik…tik
Musim hujan diatas genting…airnya turun…tidak terhingga, cobalah tengok jemuran saya, baju celana, basah semua.
Begitulah, suasana yang menggambarkan keadaan anak kosan seperti gua di musim hujan. Ketika buru-buru pergi ke kampus tapi lupa ngangkatin jemuran…alhasil pas balik bajunya keujanan semua, ah..This the Life.


( Pic : One Punch Man (Saitama) )

Oke, ngomong-ngomong soal jemuran basah, itu mengingatkan gua tentang kenangan gua sama sesorang. Waktu dimana ada dua orang yang benar-benar dekat bak tukang sales panci dan ibu-ibu komplek. Tapi, sekarang sekedar untuk menyapa dan kontak matapun kayak canggung banget. Ngga tau mau mulai percakapan darimana, dan enggan untuk sekedar saling melempar senyuman.

Ya, mungkin kalian semua pernah ngalamin kejadian ini. Atau mungkin beberapa dari kalian ada yang masih menyimpan riwayat chat untuk sekedar membaca dan tersungging senyuman di wajah. Gua adalah salah satu orangnya. Bahkan terkadang gua inget beberapa tingkah kikuknya dan kebodohannya, dan gua kaya ngerasa adegan flashback hitam putih mirip di film-film sinetron tak berujung.

Tapi, sebagai pria yang sudah berjenggot, berkumis, dan berbulu lainnya gua ngga boleh terlarut terlalu lama. Gua harus mulai menghapus beberapa hal yang udah ngga penting, baik itu di HP atau dimanapun. Tapi, emang dasarnya kenangan bahagia ngga akan pernah hilang, kecuali organisme itu berhenti beroperasi. Berkali-kali ada orang-orang yang masuk ke mimpi gua, entah ini kebetulan atau cuman bagian dari keinginan gua yang belom tercapai.

Gua terbiasa untuk menjadi pribadi yang cuek, tapi untuk beberapa hal gua bisa juga jadi terlalu peduli. Salah satu persebrangan yang cuman dimengerti sama orang yang suka makan martabak ngga pake garpu. Martabak…makanan ini juga mengingatkan gua sama orang yang sempet muncul beberapa kali di mimpi gua. Untuk beberapa alasan gua sempet nolak ketemu dia, dan martabak ini adalah salah satu janji yang jadi penolakan gua. Rasanya itu kaya lo mesen martabak rasa coklat keju pisang tapi pas udah jadi kejunya lupa dibikin abangnya, janggal.

Janji yang gagal itu sekarang seolah terus menagih disetiap gua beli martabak. Menyebalkan emang untuk ada di situasi aneh gini, situasi dimana lo pengen berhenti dari dunia yang pernah lo alamin bareng orang lain. Situasi dimana lo mencoba untuk melangkah jauh, tapi ikatan yang terasa malah semakin kuat untuk menarik kembali. Kadang ada sedikit penyesalan kenapa gua membuat janji itu gagal gara-gara alasan lain yang jadi penguat gua untuk berhenti.

Mungkin pilihan ini adalah salah satu cara gua untuk semakin berani keluar dari dunia itu…Entah, bahasa gua dipostingan kali ini agak berat, tapi beginilah labirin yang lagi gua hadapin dipikiran gua. Sekarang yang harus gua lakuin teteo berjalan untuk keluar dari labirin itu.

Untuk orang yang janjinya tergagalkan. Untuk orang yang sampai saat ini tidak tahu apa yang terpikirkan. Jika saja jurang yang dalam itu tidak ada, mungkin janji itu tidak akan tergagalkan. Mungkin

Yap..that’s all. If only you read this, I hope you know and understand. We are different, you have stand in your way and I can’t lift you, I can’t lift the person who stand goodly.
18:18 . J

No comments:

Post a Comment

Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.