Monday, 18 April 2016

Safari Bus

Yo wassup !? how do you do ghost reader ?
There is so much story in my life, most of the stories contain a ridiculous experience. But,
not infrequently from the ridiculous experience provides a valuable lesson for me
.
I'm just trying to see from a different perspective to solve the problems that I face
d, and it’s helps me so much !

Oke, cukup bahasa inggrisnya ! gua orang Indonesia dan sebagai WNI yang belom baik, gua akan menjunjung bahasa persatuan biar jadi WNI yang agak baik. Yah walaupun Bahasa Inggris gua cuman selevel sama game virtual, setidaknya udah nyoba kecap inggris langsung (dijilat).

Ghostie, sekarang gua mau berbagi pengalaman gua selama gua menaiki bus saat perjalanan lintas provinsi untuk pulang ke daerah victim bully (Bekasi). Yap, walaupun kota ini sering di bully, tapi gua tetep seneng. Soalnya gua ngga perlu jauh-jauh pulang kampung ke Danau Toba buat ngeliat danau yang indah, cukup ngeliat jalan raya di beberapa daerah Bekasi, kerinduan gua dengan danau Toba bisa terobati. Walaupun miniatur danau ini ngga indah, setidaknya bisa liat banyak danau di jalan raya Bekasi (Baca : jalan bolong, walaupun sekarang danau miniatur itu pun semakin sedikit ).

( Illustratiom under teloorayam Copyrights xD )

Oks… Safari…Bus
Begitulah gua menamakannya
Bis adalah salah satu latar cerita perjalanan hidup gua. Disana banyak terjadi terselip cerita konyol, sedih, menyenangkan, sampe cerita modus terselubung. Kalo naik bus belom afdol kalo ngga disambut sama musisi bus. Selama gua naik bus ini, banyak jenis-jenis musisi yang gua temuin, dari yang “begitulah” sampe yang “ah sudahlah”.

Banyak juga musisi yang aneh-aneh, dari yang nyanyi seperti pada umumnya sampe yang nyanyi diselingin sama breaking news terkini. Gua juga pernah ketemu sama kakak-kakak yang super sejuk parah. Bawaannya kalo liat dia, kaya ada playslist ost disney yang langsung mengiringi. Kakak ini menggunakan cardigan warna abu-abu dengan kaos putih dan celana panjang hitam. Sepatunya bermodelkan flat shoes sederhana berwana putih, lengkap dengan unsur kotak berwarnakan emas di ujung atas sepatu flat shoes pada umumnya. Rambutnya dia biarkan tergerai, mungkin biar kalo ada angin berhembus, efek malaikatnya jadi tambah muncul. Tapi tenang aja, kakak ini punggungnya ngga bolong dan ngga ada paku dikepalanya.

Oke.. gua mulai dari pengamatan gua kepada kakak ini.
Waktu itu hari Jumat, dan itu jadi sebuah pertanda kalo gua harus balik ke kandang ( baca : rumah ). Hari itu gua seneng banget, soalnya gua meninggalkan kosan tanpa satu baju kotorpun gua bawa, dan cucian kering dalam satu hari. Mungkin, semenjak gua ngekos, gua jadi punya beberapa motivasi-motivasi rendah sederhana, yang cukup untuk ngebuat gua bahagia. Kaya cucian kering semua dalam satu hari misalkan.

Emang, hari itu jadi hari yang paling bahagia, karena gua ngga perlu nunggu lama buat naik bis. Gua pun masuk bis dan duduk di bis masih dalam perasaan yang bahagia. Dan kebahagiaan itu pun kembali bertambah ketika, kakak malaikat yang udah deskripsiin tadi naik ke bis dan duduk di sebelah kiri gua. Tapi, ngga sebelah gua pas, dia duduk di bangku yang 2 seat, dan gua duduk di bangku yang 3 seat, namun kami bersebelahan. Demi, menciptakan hawa keren, gua mencoba menipiskan mata, dan sok mendehum biar agak sedikit karismatik.

Setelah ngga lama kakak tadi naik, ada seorang pengamen yang naik juga. Dan sialnya gua kalah wangi sama pengamen ini, tapi mata gua tetep gua tipisin biar tetep karismatik, itu prinsip. Emang dasar laki-laki, pengamen ini juga ngeliat kakak itu dan ngegodain becanda kakak itu. Didengar dari percakapan  mereka, ternyata pengamen dan kakak ini udah dua kali ketemu. Abang-abang pengamen itu malah ngegombal di bis, dan nyanyiin lagu lobow – Kau Cantik Hari Ini. Gua pun sempet ngeliat sekitar dan memastikan gua ngga dalam salah satu acara aneh di TV. Setelah abang pengamen usaha keras ngegombalin, dan berniat minta nomor HP, kakak itu cuman menolak dengan senyuman diplomatis sambil ngasih uang. Tak lupa, abang pengamen menyelipkan harapan bermoduskan “ngarep”, dia berkata “Neng, kalo kita ketemu lagi yang ketiga kali, berarti harus dikasih ya nomornya”. Kakak itu tetep tersenyum diplomatis. Karena kakak ini cakep jadi dia ngga bakal salah.

Perjalanan pun terus berlangsung, dan setelah gua perhatiin. Kakak ini konsisten untuk ngasih kesemua pengamen jalanan, dan untuk pengamen atau pedagang asongan yang masih anak-anak dia pasti bakal menatap anak itu dengan penuh nanar sambil membeli dagangannya atau sekedar memberikan uang. Gua sempet berpikir, apakah dia salah satu lembaga sosial berjalan atau salah satu puteri dongeng yang ditugaskan untuk membantu kaum yang papah dan lemah demi membangun kerajaan damai dan masyarakat yang sejahtera. Oke, pemikiran gua yang kedua mungkin agak berlebihan.

Ketika bus sampai di daerah relativitas ( baca : slipi-tomang ), dimana prediksi waktu tidak berlaku, kakak itu pun turun, dan gua berpikir, mungkin dia akan naik bis lain sambil ngebantu orang-orang lain. Tapi turunnya kakak itu disertai dengan naiknya seorang pengamen yang ngga mainstream. Mungkin dia adalah salah satu pengamen terunik yang pernah gua jumpain disepanjang hidup gua. Gua menamakannya pengamen breaking news.

Pengamen ini adalah laki-laki paruh baya yang menggunakan kaos salah satu partai yang bergambar burung kepedesan, karena lidah burung itu keluar. Dia menggunakan celana pendek berwarna coklat lengkap dengan dua kantung di kedua sisinya, dan tas kecil gemblok berwarna hitam, serta alat musik kecrekan sebagai pelengkap identitasnya. Tingginya kira-kira masih berjarak 40 cm dari langit-langit bus.

Kedatangan bapak ini disertai dengan iringan intro kecrekan dan suara musik alakadarnya dari mulutnya (kaya : dem, tak, ces-dem, dem, tak, by the waya jangan di khayalin nadanya gimana). Gua pun sedikit tertarik karena ada pengamen yang bener-bener unik karena mengiringi kedatangannya dengan into musik bernada dangdut dengan instrumen kecrekan dan bunyi-bunyi imajinatif dari mulutnya. Setelah dia berada di tengah bus dia pun memulai memperkenalkan dirinya seperti pengamen bus pada umumnya, dan keunikannya baru muncul setelah dia bernyanyi.

Beberapa lagu dangdut pun bapak ini nyanyikan dan keunikannya muncul ketika tiba-tiba dia memberikan iklan di pertengahan lagunya. Kalo diliat dari cara ngomongnya mungkin bapak ini berkhayal kalo dia ada suatu stasiun radio, iya, STASIUN RADIO, bukan penyiar radio. Kenapa gua mikir gini, karena setiap dia selesai menyanyikan satu lagu, dia menyelipkan berita terkini yang terjadi, waktu itu dia lagi menyiarkan tentang berita Pak Jokowi yang menaikan harga BBM jadi Rp. 7.500. Dan ngga lupa khas radio dangdut pada umumnya, dia pun menyelipkan sesi titip-titip salam dalam “Stasiun radio” miliknya sendiri.

Tapi bukan cuman itu, dia juga membuat sekmen “Sejarah Indonesia”. Dia menceritakan sejarah proklamasi sambil tidak lupa terus menerus membunyikan kecrekan andalannya. Gila, yang gua salut dia nyeritain sejarah itu lengkap dengan kronologi waktunya, Pengamen teredukatif yang pernah gua temuin !. Ngga cuman disitu, dia juga hapal Kabiner Indonesia Bersatu Jilid satu dan dua pada masa pemerintahan Pak SBY. Sontak ada beberapa penumpang bus yang jadi memperhatikan dia, termasuk gua. Gua aja ngga sehapal dia, tapi dia bisa hafal. Mungkin dia adalah salah satu aktivis guru sejarah yang iba dengan rakyat Indonesia yang kurang memahami sejarah dan bangsanya. Gua ngga nyangka, ada banyak aktivis terselubung yang naik bis. Setelah dia puas menyiarkan “stasiun radionya”, ia pun meminta uang seperti pengamen biasanya, dan dari yang gua lihat, dia banyak mendapatkan uang, bahkan ada yang ngasih tahu sumedang. Sumpah Bapak ini super bener, Pengamen Breaking News !

***

Begitulah beberapa pengalaman gua yang gua temuin dalam bis perjalanan pulang. Sebelumnya gua juga pernah cerita di postingan gua yang berjudul “Talking With Stranger” tentang pengalaman ketemu orang asing di bis, sampe gua dimintain nomor telepon dan dia sms “AgyY pHa?” 3 kali dalam satu hari, dan itu berlangsung 4 hari berturut-berturut setelah gua ngasih ngomor ke dia, tapi gua cuman bales sekali dengan ngirim “Sorry, gua kalo sms suka susah, kotak masuknya suka ilang.”. Nah, setelah itu ngga pernah gua bales lagi.

Pengalaman gua di bus cukup banyak yang ngga normal, mulai dari ibu-ibu yang tiba-tiba beliin gua tahu sumedang dan curhat tentang anaknya yang mau kuliah dan bingung nentuin jurusan, sampe pernah gua ditawarin kerja di salah satu PT di daerah Ciujug. Gua juga pernah ketemu seorang doktor di bidang kesehatan yang ternyata suka buku seri Lupus juga. Yap, dia menceritakan kesukaan dia akan buku Lupus karya Hilman, karena dia ngeliat gua baca buku lupus di dalam bus. Kebetulan gua sebelahan sama bapak itu.

Kita, emang ngga bakal tau, bakal ketemu siapa aja di perjalanan. Tapi, satu pesen gua, jangan pernah menutup diri ketika ketemu orang baru, cobalah untuk ramah, karena bagaimanapun kita adalah orang Indonesia, orang yang mendapat predikat masyarakat teramah sedunia. Muka boleh bengis mirip pengedar narkoba, tapi dengan senyum muka lo bakal lebih baik, walaupun masih ada sedikit tampang pengedar narkobanya. Belajarlah untuk ramah, gua juga masih belajar kok, coba liat tai lalat si Doel, ngga pernah pindah kan ? yaudah.ngga.ada. hubungannya.juga.lagian. (bacanya gausah jeda-jeda juga kaliiiii)

Gues who !? Gua bakal ngepost seminggu sekali lagi,  sebenarnya udah ada lumayan banyak di draft laptop buat di post, tapi waktu yang tidak mengijinkan.

Yop, That’s all for now my ghost reader !
Don’t forget to breath and blink and, Stay alive !



PS : Papa bolo-bolo, mama bolo-bolo…. Dan 9 detik lo kebuang buat baca tulisan bolo-bolo gajelas ini. YOOOOT !

No comments:

Post a Comment

Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.