Friday, 22 May 2015

Gelabah Fever

Hoseh…hosh…hosa
How do you do ?
Beberapa hari belakangan perut gua sering terasa mules, tapi gua tenang… karena ini bukan bagian gejala dari PMS.
Mungkin sekarang ini gua lagi memasuki fase maturity paling abstrak (bukan PMS karena gua cowo).  Karena disuatu saat gua bisa semangat (bahkan overhyped), disuatu waktu gua merasa “mati”. Bahkan untuk ngelakuin hal yang gua suka pun bisa ngga ada semangatnya. Setelah gua berpikir panjang, dan melakukan observasi, interpretasi, dan aplikasi, gua tau kalo gua sedang memasuki fase maturity yang gua namakan dengan “fase gelabah” atau bisa disebut gelabah fever.

(pic by danny)

Oiya, gua baru tau kalo ada jus alpukat rasa kerang rebus, apa ini karena fase gelabah ?

Gelabah…kata ini mungkin adalah mendeskripsian yang tepat untuk gua saat ini. Hmm..jadi lo gatau gelabah ? gelabah itu adalah kata sifat yang menjelaskan kecemasan, karena gua pengen keliatan lebih cerdas dikit, jadi gua pake kata gelabah. Lagian kata ini lebih universal, dan gua memikirkan orang-orang yang cadel. (so wat ?!)

Sekarang ini gua lagi parah-parahnya ditahap ini, contohnya aja pas lagi gua naik bis dan lagi tidur pangeran, eh tiba-tiba ada peri poop dateng dan melepaskan panah mulesnya yang langsung menancap dengan indah di tubuh gua. Seketika itu pula gua langsung mules, dan tersadar bahwa gua masih dalam perjalanan di bis dan ngga ada wc, maka timbulah kegelabahan yang sungguh luar biasa. Ditambah orang disamping gua  tanpa alasan yang jelas menngocok-ngocok botol minuman dengan binal.

Emang kampret si gelabah ini, dia suka dateng dan memperburuk suasana. Ngga berhenti cuman disitu, setelah gua interpretasikan, mungkin ada penyakit yang bernama gelabah fever. Berdasarkan observasi yang ngga berguna, gua mendapatkan hasil yang membuktikan kalau gelabah fever itu benar adanya, dan beberapa tahap gejalanya adalah :
1.       Merasa angin yang bertiup sungguh lambat (biarpun dalam keadaan hujan badai)
2.       Setiap berkaca ngga ada ekspresi
3.       Sering menghela napas dengan panjang (biasanya diiringi dengan kedipan mata saat menghela napas)
4.       Memutar lagu ballad / slow beat
5.       Sering Flashback (flashback  peristiwa menyenangkan dan terkesan membandingkan dengan keadaan sekarang)
Jika kalian sudah mengalami 5 tahapan gejala tersebut, sudah dipastikan kalau kalian kena penyakit gelabah fever. Masih menjadi misteri bagi gua untuk menemukan cara menyembuhkannya.

Gelabah fever ini makin menjadi, bahkan gua jadi merasa cemas tanpa alasan yang jelas. Emang sih, beda tipis sama orang yang dibawah pengaruh pengaruh psikopaprika, eh.. psikotropika maksudnya. Ini bahkan muncul ketika gua lupa membawa kacamata. Kebetulan kosan gua itu ada di lantai 2 dan ketika gua udah turun tangga, eh baru sadar kalau gua lupa membawa kacamata. Dipikiran gua saat itu kaya ada dua orang yang membisikan hal yang bertentangan, yang satu mengatakan “udah sih ngga usah bawa kacamata, kosan lo ngga bakal pindah ini”, namun yang satunya lagi mengatakan “ambil aja kacamatanya, belom jauh ini dari kosan”. Mulut gua hanya ternganga dan bingung, dan gua udah naik- turun dua anak tangga sebanyak tiga kali selama terjadi pergulatan psikis di pikiran gua sendiri. Ibu kosan yang ngeliat tingkah gua cuman bingung… dengan mulut ternganga juga.

***

Kegelabahan ini ngga berhenti disitu, ada waktunya gua bener-bener mencemaskan hal-hal yang ngga penting sekalipun. Sebagai salah satu mahasiswa di bidang exact, laporan telah menjadi sahabat yang paling menyebalkan bagi diri gua sendiri. Jadi waktu itu adalah hari rabu, dan di hari itu gua ada mata kuliah praktikum. Laporan gua sih udah rampung, tapi cuman gara-gara gua lupa print cover laporan, badan gua langsung panas dingin kaya orang kebelet poop 2 jam. Padahal waktu pengumpulan laporan itu sendiri masih ada dua jam. Menurut gua gelabah fever ini akan menyerang saraf motorik secara langsung, karena selama gua kena penyakit ini badan gua selalu gemeteran, gua ngerasa kaya umur badan gua ini udah 70 tahun.
***
Di minggu itu pun gua pernah dihadapkan sama dua pilihan yang harus gua ambil, dan pilihan ini menjadi salah satu pilihan terberat dalam kehidupan gua. Karena pilihan yang akan gua ambil akan mempengaruhi kondisi hubungan seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Ini adalah fase tersulit yang pastinya akan diahadapin sama semua orang yang lagi menuju kedewasaan, sebagai seorang pria gua harus mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Dan beruntung bagi gua karena pilihan yang udah gua ambil itu telah memperbaiki situasi dan kondisi. Ini adalah klimaks dari gelabah fever yang telah gua derita selama satu minggu penuh.

Tapi berkat gelabah fever yang gua derita selama satu minggu, gua jadi bisa berpikir lebih tenang dan jernih. Kehidupan emang selalu dipenuhi perasaan gelabah atau cemas dan itu normal. Karena kalau ngga ada perasaan gelabah atau cemas, itu berarti hidup lo tidak penuh pertimbangan. Emang ada kalanya kalian dipertemukan beberapa pilihan yang ngebuat lo jadi cemas satu hari penuh atau bahkan lebih dari sehari, dan bisa jadi sampe 7 season kaya sinetron cinta fitri. Tapi setelah kalian menggunakan kecemasan itu untuk berfikir lebih hati-hati dan penuh perhitungan, maka keputusan yang kalian ambil nantinya akan menjadi keputusan terbaik.

Oiya, gua nemuin quotes menarik yang gua dapet dari RU bmb (sensor) temen gua. Kebetulan quotesnya sesuai dengan apa yag gua bahas. Quotes ini berasal dari salah satu sastrawan yang mendunia “Hidup itu seperti dongeng yang diceritakan oleh orang idiot, penuh suara, dan tak menandakan apa-apa” –William Shakespeare
Berat kan bahasanya si shakespeare ? mungkin butuh pertapaan 7 hari 7 malam 3 koprol untuk memahaminya.

Mungkin cuman itu yang bisa gua share dari pengalaman gua selama kena gelabah fever, kalau kalian udah kena gejalanya, nikmatin aja.

Don’t forget to breath and blink
Cheers !

No comments:

Post a Comment

Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.