How do you do ?
Beberapa hari
belakangan perut gua sering terasa mules, tapi gua tenang… karena ini bukan
bagian gejala dari PMS.
Mungkin sekarang ini
gua lagi memasuki fase maturity paling abstrak (bukan PMS karena gua cowo). Karena disuatu saat gua bisa semangat (bahkan
overhyped), disuatu waktu gua merasa “mati”. Bahkan untuk ngelakuin hal yang
gua suka pun bisa ngga ada semangatnya. Setelah gua berpikir panjang, dan
melakukan observasi, interpretasi, dan aplikasi, gua tau kalo gua sedang
memasuki fase maturity yang gua namakan dengan “fase gelabah” atau bisa disebut
gelabah fever.
(pic by danny)
Oiya, gua baru tau
kalo ada jus alpukat rasa kerang rebus, apa ini karena fase gelabah ?
Gelabah…kata ini
mungkin adalah mendeskripsian yang tepat untuk gua saat ini. Hmm..jadi lo gatau
gelabah ? gelabah itu adalah kata sifat yang menjelaskan kecemasan, karena gua
pengen keliatan lebih cerdas dikit, jadi gua pake kata gelabah. Lagian kata ini
lebih universal, dan gua memikirkan orang-orang yang cadel. (so wat ?!)
Sekarang ini gua lagi
parah-parahnya ditahap ini, contohnya aja pas lagi gua naik bis dan lagi tidur
pangeran, eh tiba-tiba ada peri poop dateng dan melepaskan panah mulesnya yang
langsung menancap dengan indah di tubuh gua. Seketika itu pula gua langsung
mules, dan tersadar bahwa gua masih dalam perjalanan di bis dan ngga ada wc,
maka timbulah kegelabahan yang sungguh luar biasa. Ditambah orang disamping
gua tanpa alasan yang jelas
menngocok-ngocok botol minuman dengan binal.
Emang kampret si
gelabah ini, dia suka dateng dan memperburuk suasana. Ngga berhenti cuman
disitu, setelah gua interpretasikan, mungkin ada penyakit yang bernama gelabah fever. Berdasarkan observasi
yang ngga berguna, gua mendapatkan hasil yang membuktikan kalau gelabah fever itu benar adanya, dan
beberapa tahap gejalanya adalah :
1.
Merasa
angin yang bertiup sungguh lambat (biarpun dalam keadaan hujan badai)
2.
Setiap
berkaca ngga ada ekspresi
3.
Sering
menghela napas dengan panjang (biasanya diiringi dengan kedipan mata saat menghela
napas)
4.
Memutar
lagu ballad / slow beat
5.
Sering
Flashback (flashback peristiwa
menyenangkan dan terkesan membandingkan dengan keadaan sekarang)
Jika kalian sudah
mengalami 5 tahapan gejala tersebut, sudah dipastikan kalau kalian kena penyakit
gelabah fever. Masih menjadi misteri
bagi gua untuk menemukan cara menyembuhkannya.
Gelabah fever ini makin menjadi, bahkan gua jadi merasa cemas
tanpa alasan yang jelas. Emang sih, beda tipis sama orang yang dibawah pengaruh
pengaruh psikopaprika, eh.. psikotropika maksudnya. Ini bahkan muncul ketika
gua lupa membawa kacamata. Kebetulan kosan gua itu ada di lantai 2 dan ketika
gua udah turun tangga, eh baru sadar kalau gua lupa membawa kacamata. Dipikiran
gua saat itu kaya ada dua orang yang membisikan hal yang bertentangan, yang
satu mengatakan “udah sih ngga usah bawa kacamata, kosan lo ngga bakal pindah
ini”, namun yang satunya lagi mengatakan “ambil aja kacamatanya, belom jauh ini
dari kosan”. Mulut gua hanya ternganga dan bingung, dan gua udah naik- turun
dua anak tangga sebanyak tiga kali selama terjadi pergulatan psikis di pikiran
gua sendiri. Ibu kosan yang ngeliat tingkah gua cuman bingung… dengan mulut
ternganga juga.
***
Kegelabahan ini ngga
berhenti disitu, ada waktunya gua bener-bener mencemaskan hal-hal yang ngga
penting sekalipun. Sebagai salah satu mahasiswa di bidang exact, laporan telah
menjadi sahabat yang paling menyebalkan bagi diri gua sendiri. Jadi waktu itu
adalah hari rabu, dan di hari itu gua ada mata kuliah praktikum. Laporan gua
sih udah rampung, tapi cuman gara-gara gua lupa print cover laporan, badan gua
langsung panas dingin kaya orang kebelet poop 2 jam. Padahal waktu pengumpulan
laporan itu sendiri masih ada dua jam. Menurut gua gelabah fever ini akan
menyerang saraf motorik secara langsung, karena selama gua kena penyakit ini
badan gua selalu gemeteran, gua ngerasa kaya umur badan gua ini udah 70 tahun.
***
Di minggu itu pun gua
pernah dihadapkan sama dua pilihan yang harus gua ambil, dan pilihan ini
menjadi salah satu pilihan terberat dalam kehidupan gua. Karena pilihan yang
akan gua ambil akan mempengaruhi kondisi hubungan seseorang dalam jangka waktu
yang panjang. Ini adalah fase tersulit yang pastinya akan diahadapin sama semua
orang yang lagi menuju kedewasaan, sebagai seorang pria gua harus mengambil
keputusan dengan cepat dan tepat. Dan beruntung bagi gua karena pilihan yang
udah gua ambil itu telah memperbaiki situasi dan kondisi. Ini adalah klimaks
dari gelabah fever yang telah gua derita selama satu minggu penuh.
Tapi berkat gelabah
fever yang gua derita selama satu minggu, gua jadi bisa berpikir lebih tenang
dan jernih. Kehidupan emang selalu dipenuhi perasaan gelabah atau cemas dan itu
normal. Karena kalau ngga ada perasaan gelabah atau cemas, itu berarti hidup lo
tidak penuh pertimbangan. Emang ada kalanya kalian dipertemukan beberapa
pilihan yang ngebuat lo jadi cemas satu hari penuh atau bahkan lebih dari
sehari, dan bisa jadi sampe 7 season kaya sinetron cinta fitri. Tapi setelah
kalian menggunakan kecemasan itu untuk berfikir lebih hati-hati dan penuh
perhitungan, maka keputusan yang kalian ambil nantinya akan menjadi keputusan
terbaik.
Oiya, gua nemuin
quotes menarik yang gua dapet dari RU bmb (sensor) temen gua. Kebetulan
quotesnya sesuai dengan apa yag gua bahas. Quotes ini berasal dari salah satu
sastrawan yang mendunia “Hidup itu seperti dongeng yang diceritakan oleh orang
idiot, penuh suara, dan tak menandakan apa-apa” –William Shakespeare
Berat kan bahasanya si
shakespeare ? mungkin butuh pertapaan 7 hari 7 malam 3 koprol untuk
memahaminya.
Mungkin cuman itu yang
bisa gua share dari pengalaman gua selama kena gelabah fever, kalau kalian udah
kena gejalanya, nikmatin aja.
Don’t forget to breath
and blink
Cheers !
No comments:
Post a Comment
Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.