Wassup ghost !!!
It’s been a long time,
without you my friend~
Udah sebulan gua ngga
posting, kesibukan (read : males-malesan ) selama liburan menyita waktu gua.
Walaupun gua udah
siapin beberapa postingan, tapi selalu lupa buat posting.
SO, ENJOY THIS STORY…
Sebagai pria, kisah
menyedihkan pasti pernah dialami semua pejantan. Baik dalam hal sepele atau
sampai hal chaos sekalipun. Dan gua adalah salah satu yang pernah merasakan hal
menyedihkan itu.
Kali ini gua mau
berbagi beberapa kisah menyedihkan gua.
Mungkin kisah
menyedihkan gua atau gua menyebutnya sejarah kelam gua di masa lalu dimulai
ketika SMP. Ekspekstasi gua dalam lingkungan baru selalu tinggi, jadi pas jatoh
lebih sakit dari yang seharusnya. Misalkan waktu gua masuk SMP, pada masa ini
gua merasa seperti lagi naik kano di laut antartika kutub selatan yang banyak
balok esnya. Sekalinya gua salah dayung dan ngga bisa jaga keseimbangan, kano
gua bakal kebalik dan gua akan mati membeku tanpa ada yang menghiraukan
keberadaan gua.
Gua merasa lingkungan
SMP gua bener-bener asing, walaupun gua bersekolah di tempat ini bareng ketiga
temen gua, tapi gua merasa tetep asing. Gua kaya sekolah di antara para alien
yang bersiap mengambil otak gua untuk diteliti, bener-bener serem. Itu semua
udah dimulai dari waktu pengarahan MOS (Masa Orientasi Siswa). Ya, sebagai
laki-laki yang baru gede saat itu udah sewajarnya gua nyari yang bening, dan
menggunakan mata elang buat nyari itu. Karena saking sibuknya nyari target
“buruan” alhasil barang-barang yang diinstruksikan untuk di bawa banyak yang
kacau, dan gua membawa barang seenak jidat gua.
Gua inget banget, dulu
pas MOS SMP itu disuruh pake mahkota dari daun yang berbeda-beda dalam waktu 2
hari, yaitu daun mangga hari pertama dan daun jambu hari kedua. Tapi jiwa seni
sotoy gua tidak menangkap hal itu. Ketika itu sore hari, gua bersama kedua teman gua Alex dam Julio
berniat mencari daun yang dimaksud. Kami bertiga berjalan menghampiri beberapa
pohon yang kebetulan keberadaannya mudah untuk ditemukan dilingkungan kami.
Ketika gua sibuk memetik daun mangga dan jambu, si Julio berkata “Lo, kok metik
daun jambu juga jor ? kan itu buat hari kedua, ntar malah layu lagi.”, gua
menjawab “Emangnya kenapa ? biar sekalian aja, gua males bolak-ballik.” (disini
gua masih ngga tau kalau disuruh membuat 2 mahkota berbeda dari daun jambu dan
mangga).
Setelah sibuk metikin
daun mangga dan jambu gua balik kerumah, dan seketika gua terbayang perkataan
Julio, seolah ingin menangkap informasi tersirat dari pekataanya. Sebelum otak
gua menemukan informasi itu, gua langsung memutusnya dengan berpikir “au ah,
bodo”. Dan kisah sial itu pun dimulai. Kalo bisa dibilang perlengkapan MOS gua
paling banyak yang salah, mulai dari sepatu yang harusnya warna hitam malah
pake warna putih, terus gesper yang disertai dengan kaleng susu di kanan dan
kiri yang harusnya berisi kelereng dengan jumlah ganjil malah gua isi genap.
Karena gua berpikir suara kelereng ganjil itu ngga bagus. Untuk pertama kalinya
dalam hidup gua, gua merasa kaya orang gila. Setiap gua melangkah ada
gemerincing kelereng.
Setelah melakukan
upacara peresmian hari pertama MOS, tibalah waktunya untuk masuk ke
masing-masing kelas yang telah ditentukan. Disinilah semua kekampretan itu
dimulai, setelah semua peserta duduk, tiba-tiba ada orang gendut berbibir tebal
yang pake baju item bawa pentungan sapu dan sok-sok’an berprilaku marah sambil
berteriak “SEMUANYA DIAM, JANGAN BERISIK !”. Keadaan kelas pun langsung diam
dan tenang, sementara gua berusaha menahan ketawa, karena ngeliat bibir tebal
laki-laki gendut ini. Soalnya setelah dia teriak, entah rangsangan saraf apa
yang membuat bibirnya langsung manyun kaya lagi mengendus sesuatu. Dan
laki-laki ini menghampiri gua yang sedang duduk dengan bibir manyunnya yang
makin menjadi, dan dia langsung menunduk dan menghampiri muka gua. Dan gua
merasa gua bakal mati saat itu, soalnya gua bener-bener harus tahan ketawa liat
bentukan bibirnya.
Selama beberapa detik,
dia tatap mata gua dalam-dalam, dan sesekali bibirnya maju mundur. Keringat gua
sampai sebesar biji kacang ijo buat nahan ketawa karena tingkah laku bibirnya.
Untungnya gua berhasil nahan ketawa. Bola mata gua kaya mau keluar pas nahan
ketawa. Disitu, dia mulai menjelaskan kalau dia adalah tim disiplin siswa, atau disebut TDS. Tugas dia
adalah mendisiplinkan setiap siswa baru SMP ini. Gua lega, karena setelah dia
menjelaskan dirinya, bibirnya ngga manyun lagi.
Setelah itu si manyun
ini pun pergi meninggalkan kelas dengan tampak sangar. Yang gua pikirin saat
itu adalah, berapa anak yang harus menahan ketawa melihat bibir manyun
artistiknya ketika dia masuk ke kelas-kelas lain, kalau sampai laki-laki ini
punya kumis lele, sudah pasti gua ngga bakal bisa nahan ketawa. Setelah Ia
keluar, banyak yang menghela napas seakan mereka lega akan kepergiannya. Atau
mungkin mereka juga lega karena bisa menahan ketawa kaya apa yang gua lakuin.
Tapi ada satu orang yang gua perhatikan , dia hanya duduk diam saja, sepertinya
dia laki-laki pemberani.. atau mungkin juga dia ketakuta setengah mati sampai
cepirit, tapi kayanya dia ngga cepirit. Soalnya ngga ada bau-bau mencurigakan
di kelas.
Setelah insiden itu
pun semua siswa kembali duduk, dan tibalah waktunya inspeksi alat-alat MOS. Banyak
yang barang bawaannya salah, sampe ada yang barang bawaannya ngga harus dibawa
malah dibawa. Waktu itu disuruh bawa pisang satu sisir, beruntung bagi gua yang
punya dua kakak yang pernah mengalami ini dan memberitahukan arti kode ini. Kakak
gua bilang pisang satu sisir itu artinya, pisang satu dan sisir satu, dan
kata-kata kakak gua ini benar. Lucunya, salah satu temen gua ada yang bawa
pisang satu sisir beneran, dan dia jadi bulan-bulanan senior, karena dia harus
membagikan pisang-pisang itu ke senior-senior lain. Tapi ada yang lebih aneh,
temen gua yang lainnya ada yang malah bawa apel
dan ketika ditanya kenapa bawa apel, dia menjawab “Aku gak suka pisang
ka, sukanya apel, soalnya kulit pisang ngga bisa dimakan, kalo apel kan bisa
dimakan kulitnya”. Pertama kalinya kita semua mau tepuk tangan karena
keberaniannya, tapi ketika mendengar alasannya yang terakhir, kelas tiba-tiba
jadi sunyi. Gua emang ngga pernah jauh dari makhluk unik.
Kita lupakan temen gua
yang pemakan kulit buah-buahan itu. Karena setelah pemeriksaan barang bawaan
masih ada pemeriksaan “kostum” MOS. Dan gua baru sadar, ternyata mahkota daun
yang gua bawa ini paling kacau ! dan ini semua sudah terlambat. Satu persatu
pun diperiksa, kebetulan gua duduk di barisan kedua dari depan. Tibalah giliran
gua yang diperiksa, dan memang benar, mahkota aneh itu langsung menyita
perhatian mereka. “wah, ada yang beda nih mahkotanya” gumam senior yang meriksa.
Gua cuman bisa senyum miris sambil melinting ujung celana khas bocah kecil.
Senior yang meriksa gua ini seorang laki-laki bertubuh tambun yang aksen
ngomongnya ngga bisa santai, sebut dia cowo tambun.
Dia berkata “Enaknya,
diapain nih ka yang salah gini !?”. Dikelas gua ini ada 3 orang senior, terdiri
dari 2 cewe dan satu cowo. Tiba- tiba ada salah satu kakak itu menghampiri meja
gua, sembari menyauti si cowo tambun “Kenapa ka, coba liat !”. Dan ketika gua
melihat senior yang menghampiri gua ini gua semakin gusar dan langsun tertunduk
lesu. Dia berkata sambil memegang
mahkota kampret punya gua “Wah, ini mah kreativ ka, dia langsung ngegabung 2
jenis daunnya biar jadi satu mahkota, jadi ngga usah buat ulang”. Mendengar perkataan
itu gua langsung kembali semangat dan melihat muka kakak yang berkata itu. Dia
pun menanyakan nama gua “Nama kamu siapa ?”, gua pun menjawab “Jordi ka”, oke
bagus kamu kreativ “Nama kakak, kak eva”. Gua cuman manggut-manggut. Si cowo
tambun ini pun dihiraukan.
Kak Eva ini baik
banget sama gua selama MOS, dia sering ngebantuin gua dan nyemangatin gua. Misalnya
aja waktu itu, ketika pengenalan sekolah kita diberi tugas untuk menggambar
denah sekolah setelah berkeliling mengitari sekolah. Saat itu gua males banget
gambar denahnya. Mungkin Ka Eva ngeliat gua yang cuman diam dengan tampang bego
dan ngga menggambar denahnya, dan dia menghampiri gua sambil bertanya “Mana
Jordi gambarnya ?”, gua pun cuman membalas dengan mendehum. “Sini kakak bantuin”,
Dia pun ngebantuin gambar denahnya,
sambil ngejelasin, ternyata dari deket Ka Eva ini cakep juga, gua juga baru
sadar kalo dia punya lesung pipit, dan kulitnya hitam manis. Dan gua sama
sekali ngga nyimak apa yang dia jelasin. “Bisa kan dek lanjutinnya ?” ucap kak
Eva, gua cuman manggut-manggut kambing. Gua pun berpikir, ah ngga rugi gua
bikin tampang bego.
Hari pertama MOS SMP
pun akhirnya selesai, dan gua masing inget muka ka Eva yang jelasin denahnya,
sepanjang perjalanan kerumah sambil berpikir. Besok-besok tampang gua harus
lebih bego biar bisa dibantuin lagi.
So that’s all my ghost
reader.
Stay alive and Do not
forget to breath and blink !
Oks !!!! ;^)
No comments:
Post a Comment
Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.