Wednesday, 29 July 2015

MOS SMP

Wassup ghost !!!
It’s been a long time, without you my friend~
Udah sebulan gua ngga posting, kesibukan (read : males-malesan ) selama liburan menyita waktu gua.
Walaupun gua udah siapin beberapa postingan, tapi selalu lupa buat posting.
SO, ENJOY THIS STORY…

Sebagai pria, kisah menyedihkan pasti pernah dialami semua pejantan. Baik dalam hal sepele atau sampai hal chaos sekalipun. Dan gua adalah salah satu yang pernah merasakan hal menyedihkan itu.
Kali ini gua mau berbagi beberapa kisah menyedihkan gua.

Mungkin kisah menyedihkan gua atau gua menyebutnya sejarah kelam gua di masa lalu dimulai ketika SMP. Ekspekstasi gua dalam lingkungan baru selalu tinggi, jadi pas jatoh lebih sakit dari yang seharusnya. Misalkan waktu gua masuk SMP, pada masa ini gua merasa seperti lagi naik kano di laut antartika kutub selatan yang banyak balok esnya. Sekalinya gua salah dayung dan ngga bisa jaga keseimbangan, kano gua bakal kebalik dan gua akan mati membeku tanpa ada yang menghiraukan keberadaan gua.

Gua merasa lingkungan SMP gua bener-bener asing, walaupun gua bersekolah di tempat ini bareng ketiga temen gua, tapi gua merasa tetep asing. Gua kaya sekolah di antara para alien yang bersiap mengambil otak gua untuk diteliti, bener-bener serem. Itu semua udah dimulai dari waktu pengarahan MOS (Masa Orientasi Siswa). Ya, sebagai laki-laki yang baru gede saat itu udah sewajarnya gua nyari yang bening, dan menggunakan mata elang buat nyari itu. Karena saking sibuknya nyari target “buruan” alhasil barang-barang yang diinstruksikan untuk di bawa banyak yang kacau, dan gua membawa barang seenak jidat gua.

Gua inget banget, dulu pas MOS SMP itu disuruh pake mahkota dari daun yang berbeda-beda dalam waktu 2 hari, yaitu daun mangga hari pertama dan daun jambu hari kedua. Tapi jiwa seni sotoy gua tidak menangkap hal itu. Ketika itu sore hari,  gua bersama kedua teman gua Alex dam Julio berniat mencari daun yang dimaksud. Kami bertiga berjalan menghampiri beberapa pohon yang kebetulan keberadaannya mudah untuk ditemukan dilingkungan kami. Ketika gua sibuk memetik daun mangga dan jambu, si Julio berkata “Lo, kok metik daun jambu juga jor ? kan itu buat hari kedua, ntar malah layu lagi.”, gua menjawab “Emangnya kenapa ? biar sekalian aja, gua males bolak-ballik.” (disini gua masih ngga tau kalau disuruh membuat 2 mahkota berbeda dari daun jambu dan mangga).

Setelah sibuk metikin daun mangga dan jambu gua balik kerumah, dan seketika gua terbayang perkataan Julio, seolah ingin menangkap informasi tersirat dari pekataanya. Sebelum otak gua menemukan informasi itu, gua langsung memutusnya dengan berpikir “au ah, bodo”. Dan kisah sial itu pun dimulai. Kalo bisa dibilang perlengkapan MOS gua paling banyak yang salah, mulai dari sepatu yang harusnya warna hitam malah pake warna putih, terus gesper yang disertai dengan kaleng susu di kanan dan kiri yang harusnya berisi kelereng dengan jumlah ganjil malah gua isi genap. Karena gua berpikir suara kelereng ganjil itu ngga bagus. Untuk pertama kalinya dalam hidup gua, gua merasa kaya orang gila. Setiap gua melangkah ada gemerincing kelereng.

Setelah melakukan upacara peresmian hari pertama MOS, tibalah waktunya untuk masuk ke masing-masing kelas yang telah ditentukan. Disinilah semua kekampretan itu dimulai, setelah semua peserta duduk, tiba-tiba ada orang gendut berbibir tebal yang pake baju item bawa pentungan sapu dan sok-sok’an berprilaku marah sambil berteriak “SEMUANYA DIAM, JANGAN BERISIK !”. Keadaan kelas pun langsung diam dan tenang, sementara gua berusaha menahan ketawa, karena ngeliat bibir tebal laki-laki gendut ini. Soalnya setelah dia teriak, entah rangsangan saraf apa yang membuat bibirnya langsung manyun kaya lagi mengendus sesuatu. Dan laki-laki ini menghampiri gua yang sedang duduk dengan bibir manyunnya yang makin menjadi, dan dia langsung menunduk dan menghampiri muka gua. Dan gua merasa gua bakal mati saat itu, soalnya gua bener-bener harus tahan ketawa liat bentukan bibirnya.

Selama beberapa detik, dia tatap mata gua dalam-dalam, dan sesekali bibirnya maju mundur. Keringat gua sampai sebesar biji kacang ijo buat nahan ketawa karena tingkah laku bibirnya. Untungnya gua berhasil nahan ketawa. Bola mata gua kaya mau keluar pas nahan ketawa. Disitu, dia mulai menjelaskan kalau dia adalah tim  disiplin siswa, atau disebut TDS. Tugas dia adalah mendisiplinkan setiap siswa baru SMP ini. Gua lega, karena setelah dia menjelaskan dirinya, bibirnya ngga manyun lagi.

Setelah itu si manyun ini pun pergi meninggalkan kelas dengan tampak sangar. Yang gua pikirin saat itu adalah, berapa anak yang harus menahan ketawa melihat bibir manyun artistiknya ketika dia masuk ke kelas-kelas lain, kalau sampai laki-laki ini punya kumis lele, sudah pasti gua ngga bakal bisa nahan ketawa. Setelah Ia keluar, banyak yang menghela napas seakan mereka lega akan kepergiannya. Atau mungkin mereka juga lega karena bisa menahan ketawa kaya apa yang gua lakuin. Tapi ada satu orang yang gua perhatikan , dia hanya duduk diam saja, sepertinya dia laki-laki pemberani.. atau mungkin juga dia ketakuta setengah mati sampai cepirit, tapi kayanya dia ngga cepirit. Soalnya ngga ada bau-bau mencurigakan di kelas.

Setelah insiden itu pun semua siswa kembali duduk, dan tibalah waktunya inspeksi alat-alat MOS. Banyak yang barang bawaannya salah, sampe ada yang barang bawaannya ngga harus dibawa malah dibawa. Waktu itu disuruh bawa pisang satu sisir, beruntung bagi gua yang punya dua kakak yang pernah mengalami ini dan memberitahukan arti kode ini. Kakak gua bilang pisang satu sisir itu artinya, pisang satu dan sisir satu, dan kata-kata kakak gua ini benar. Lucunya, salah satu temen gua ada yang bawa pisang satu sisir beneran, dan dia jadi bulan-bulanan senior, karena dia harus membagikan pisang-pisang itu ke senior-senior lain. Tapi ada yang lebih aneh, temen gua yang lainnya ada yang malah bawa apel  dan ketika ditanya kenapa bawa apel, dia menjawab “Aku gak suka pisang ka, sukanya apel, soalnya kulit pisang ngga bisa dimakan, kalo apel kan bisa dimakan kulitnya”. Pertama kalinya kita semua mau tepuk tangan karena keberaniannya, tapi ketika mendengar alasannya yang terakhir, kelas tiba-tiba jadi sunyi. Gua emang ngga pernah jauh dari makhluk unik.

Kita lupakan temen gua yang pemakan kulit buah-buahan itu. Karena setelah pemeriksaan barang bawaan masih ada pemeriksaan “kostum” MOS. Dan gua baru sadar, ternyata mahkota daun yang gua bawa ini paling kacau ! dan ini semua sudah terlambat. Satu persatu pun diperiksa, kebetulan gua duduk di barisan kedua dari depan. Tibalah giliran gua yang diperiksa, dan memang benar, mahkota aneh itu langsung menyita perhatian mereka. “wah, ada yang beda nih mahkotanya” gumam senior yang meriksa. Gua cuman bisa senyum miris sambil melinting ujung celana khas bocah kecil. Senior yang meriksa gua ini seorang laki-laki bertubuh tambun yang aksen ngomongnya ngga bisa santai, sebut dia cowo tambun.

Dia berkata “Enaknya, diapain nih ka yang salah gini !?”. Dikelas gua ini ada 3 orang senior, terdiri dari 2 cewe dan satu cowo. Tiba- tiba ada salah satu kakak itu menghampiri meja gua, sembari menyauti si cowo tambun “Kenapa ka, coba liat !”. Dan ketika gua melihat senior yang menghampiri gua ini gua semakin gusar dan langsun tertunduk lesu. Dia berkata  sambil memegang mahkota kampret punya gua “Wah, ini mah kreativ ka, dia langsung ngegabung 2 jenis daunnya biar jadi satu mahkota, jadi ngga usah buat ulang”. Mendengar perkataan itu gua langsung kembali semangat dan melihat muka kakak yang berkata itu. Dia pun menanyakan nama gua “Nama kamu siapa ?”, gua pun menjawab “Jordi ka”, oke bagus kamu kreativ “Nama kakak, kak eva”. Gua cuman manggut-manggut. Si cowo tambun ini pun dihiraukan.

Kak Eva ini baik banget sama gua selama MOS, dia sering ngebantuin gua dan nyemangatin gua. Misalnya aja waktu itu, ketika pengenalan sekolah kita diberi tugas untuk menggambar denah sekolah setelah berkeliling mengitari sekolah. Saat itu gua males banget gambar denahnya. Mungkin Ka Eva ngeliat gua yang cuman diam dengan tampang bego dan ngga menggambar denahnya, dan dia menghampiri gua sambil bertanya “Mana Jordi gambarnya ?”, gua pun cuman membalas dengan mendehum. “Sini kakak bantuin”,  Dia pun ngebantuin gambar denahnya, sambil ngejelasin, ternyata dari deket Ka Eva ini cakep juga, gua juga baru sadar kalo dia punya lesung pipit, dan kulitnya hitam manis. Dan gua sama sekali ngga nyimak apa yang dia jelasin. “Bisa kan dek lanjutinnya ?” ucap kak Eva, gua cuman manggut-manggut kambing. Gua pun berpikir, ah ngga rugi gua bikin tampang bego.

Hari pertama MOS SMP pun akhirnya selesai, dan gua masing inget muka ka Eva yang jelasin denahnya, sepanjang perjalanan kerumah sambil berpikir. Besok-besok tampang gua harus lebih bego biar bisa dibantuin lagi.

So that’s all my ghost reader.
Stay alive and Do not forget to breath and blink !
Oks !!!! ;^)

No comments:

Post a Comment

Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.