Yoo wassup ghost
reader !!
How do you do ?
Now I am officially
ghost blogger. Yop, gua jarang upload postingan lagi, dikarenakan gua punya
minat baru menulis cerita fiksi, dan bagian itu nampaknya ngga bakal gua bisa
posting, semoga aja lancar dan konsisten. Ye, mimpi kadang adalah awal dari
harapan. Walaupun kadang ketika mimpi, enaknya itu tuh dilanjutin lagi (tidur
lagi).
Indonesia adalah
negeri yang kaya alamnya, eksotis, dan penuh dengan banyak seluk-beluk panorama
alam yang terlalu tinggi untuk menjadi bagian dalam imajinasi kaum tercerdas.
Jadi, jangan pernah bilang Indonesia miskin. Tapi, percuma kalo sekaya apapun
sumber dayanya kalo masih miskin dalam pengolahannya. Paradoks.
Kekayaan Indonesia
juga bukan sekedar alam, suku, budaya dan bahasa. Orang-orang Indonesia Itu lah
juga suatu kekayaan yang dimiliki. Budaya untung adalah darah dari setiap orang
Indonesia, yang mengalir dalam setiap arteri, vena, dan keseluruh organ, kita
orang beruntung !
Beberapa waktu
belakangan gua berpikir, kalo sebenarnya seru atau tidaknya hidup itu
berbanding lurus dengan bagaimana perspektif
kita dalam menjalani kehidupan. Ibarat kata, memandang dari sisi lain.
Kita sebagai orang Indonesia, seharusnya bangga, karena kita adalah salah satu
penduduk di muka bumi ini yang sering melihat segala hal dari perspektif yang
positif. Walaupun kadang itu nyawa darahnya udah 10% kaya dalam game.
Bisa disebut hanya
orang Indonesia lah yang berlaku demikian. Entah siapa yang memulai tradisi
ini, tradisi kata “untung”. Coba, apa kalian udah ada bayangan dari masksud gua
? Yep, kalo ngga ada bayangan berarti kalian ada ditempat yang gelap, eh (?).
Jadi, gini…pernah ngga kalian melihat atau bahkan mengalami kecelakaan yang
cukup parah ?, nah, disaat itulah kata-kata ini akan keluar dari orang yang
bukan mengalaminya.
Kaya misalkan gua
punya temen yang waktu itu lagi perjalanan ke sekolah naik motor, dan dia
kepeleset dijalan raya dan motornya masuk dalam kondisi rusak yang cukup berat.
Stang motornya bengkok 45 derajat, pedal motornya jingkrang sebelah kanan, dan
spion motornya hancur berantakan. Temen gua luka dibagian siku sebelah kiri,
dan memar-memar di daerah kaki kiri. Udah ngalamin begitu, ketika ada tetangga
yang jenguk dia malah berkata “Duh, untung aja cuman tangan sama kakinya yang
luka…”. Busyet, dari mana segi untungnya, itu motor udah kaya kertas origami
abstrak ditambah badan ringsek, masih dibilang untung.
Gokil, gua berani
bertaruh cuman di Indonesia kalian semua bisa ketemu orang-orang seperti ini.
Selalu melihat sisi ‘keuntungan’ di segala kondisi terburuk sekalipun. Biasanya
orang yang di suguhi kata “untung aja…” hanya akan ketawa atau cengengesan
ramah. Dalam hati berujar, “iya, untung aja bukan
kalian yang ngalamin,
eh bentar…kok gua juga ngomong untung ?!”.
***
Dari hal itulah cara
paling mudah untuk bersyukur, dan memandang segala hal dari perspektif berbeda
dalam konteks yang positif. Untung aja gua dilahirin di Indonesia, dimana gua
selalu merasa beruntung ketika keuntungan itu terjadi dalam peristiwa yang
menguntungkan. BOOYA !
Betapa beruntungnya
kita orang Indonesia, karena mungkin aja jika kita adalah orang Inggris
pastilah kita tidak berbicara untung, melainkan lucky.
Yop, that’s all for
now my ghost reader !
Don’t forget to breath
and blink, stay alive !
Untung aja….
No comments:
Post a Comment
Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.