Thursday, 26 February 2015

Bla bla bla

Gutten tag ! Feliz compleanos, jugador ! sambole nekete de omo cuendro de eternador de la gusta (ini adalah bahasa Latin ne gaco, yang biasanya dipake sama orang ngaco yang hobinya ngaco, ngapain masih dibaca ? ).

Akhir-akhir ini gua lagi coba belajar banyak bahasa-bahasa, mulai dari bahasa ibu sampai bahasa isyarat. Tapi waktu gua belajar bahasa isyarat mama gua malah marahin gua. Emang salah gua coba belajar bahasa isyarat depan kaca sendirian !? ( tapi kalo dipikir-pikir serem juga sih, ketika ada seorang Ibu yang meninggalkan anaknya sendirian dirumah selama 8 jam, dan ketika pulang melihat anaknya berusaha berkomunikasi dengan bayangannya sendiri di depan kaca dengan bahasa isyarat ).

Bahasa adalah media yang dipakai suatu makhluk hidup untuk berkomunikasi di suatu wilayah tertentu, dan biasanya untuk setiap wilayah tertentu memiliki bahasa yang berbeda – beda. Misalkan, orang Batak ngomong batak ke orang batak di wilayah yang ditempatin banyak suku batak. By the way, Gua adalah keturunan batak tulen tanpa pengawet buatan. Batak itu sebenarnya adalah singkatan yang artinya Banyak Taktik, dan biasanya orang batak identik sama aksen bahasanya yang “bah”, dan keras, serta suara bass yang berat pada para prianya. Mungkin lucu kalo ada Orang Batak yang campuran aksen Rusia dan India, terus disuruh ngomong bahasa Inggris aksen UK asli.

Gua juga udah belajar aksen India yang ngomong pake bahasa inggris dari beberapa film yang udah gua tonton. Dan sejauh ini aksen india inilah yang paling gua suka dan yang kedua adalah aksen Rusia. Kakak gua yang pertama pernah gua tunjukin ngomong bahasa inggris pake aksen india, waktu itu gua ngomong “it’s all about quality, not quantity”. Dan kakak gua hanya nyengir heran dan mungkin juga diliputin kecemasan. Mungkin dia bingung, ketika dia baru keluar dari kamar mandi langsung disambut sama adeknya yang ngomong pake bahasa inggris aksen India.

***

Dunia ini bener-bener kaya sama bahasa, gua pribadi sih mau bisa nguasain 5 bahasa Internasional sebelum umur 30 tahun. Bahasa yang mau gua kuasain diantaranya itu ada bahasa Indonesia, Inggris, Jerman (Deutscherland), Perancis, dan Jepang. Tapi akhir-akhir ini setiap belajar bahasa jepang pasti akhirannya kacau.

Dulu sempet pengen banget bisa nguasain bahasa german karena gua pengen bisa kerja di dubes Indonesia di german, Karena Jerman adalah negara keempat yang gua kagumin setelah Indonesia, Jepang, dan Inggris. Selama gua belajar, gua tarik hipotesis kalau belajar bahasa Jerman akan membuat kerongkongan kita seolah penuh reak. Nah, kalo belajar bahasa Perancis akan membuat bibir kita lebih monyong 0,01 mm.

Tapi selama ini gua masih bingung, siapa yang nyiptain kata bla-bla-bla, kenapa kalo orang menyingkat perkataan panjang menjadi bla-bla-bla? Kenapa bukan bol-bol-bol? (walau ini akan menjadi kontroversial di Indonesia).
Ternyata didalam sebuah bahasa juga bisa menciptakan bahasa lain yang membuat terciptanya bahasa baru dari bahasa induk yang sebenarnya.

Bersyukurlah kita orang Indonesia karena kita nganut alfabetis a-z. Ngga kebayang kalo gua jadi orang Tiongkok, apa iya gua bisa hapal dengan mantep itu abjad. Chinese dinobatkan sebagai salah satu bahasa terumit di dunia, dan di bahasa terumit itu juga ada bahasa Norwegia. Gua baru tau kalau Norwegia punya bahasa sendiri, kirain gua mereka pake bahasa Inggris. Lo juga baru tau kan ?
Bahasa Inggris gua juga masih lemah dalam pola kalimat, jadi…. Begitulah.

“I hope one day, I can be the one of Influence person in the world. It’s would be a honour, I believe I can go as far as I think.”

Oke, biar bijaknya lebih klop, ini gua kasih quotes dari diri gua sendiri, terinspirasi dari film Naruto.
“People who’s have a crazy dream is dumb, but people who’s don’t have a crazy dream is worster than dumb”.


Sedikit pesan untuk para martabak :
Wahai martabak, engkau adalah titisan cita rasa terindah yang singgah di setiap pulpa lidahku, biarlah keindahanmu hanya akan hancur oleh pencernaan peristaltik lambungku, janganlah pernah engkau pergi dari dunia yang fana ini. ( teruntuk : setiap martabak yang luluh lantah oleh kebinalan lambungku).

No comments:

Post a Comment

Komentarlah sewajarnya, sebelum komentar itu dilarang.